Minggu, 25 Juli 2010

Hari masih gelap, mentari masih malu untuk menunjukan senyumnya, kesegaran embun pagi masih begitu terasa. Sebagian dari kita mungkin juga masih terlelap di Minggu pagi ini. Tapi tidak untuk orang-orang ini, pejuang-pejuang pencari nafkah keluarga, mereka sudah mulai beraktivitas menyiapkan dagangan di lapak-lapak yang digelar memanjang di ruas jalan Pemda Cibinong. Sepenggal ruas jalan yang menuju kantor Pemda Kab.bogor, setiap minggu berubah menjadi pasar dadakan. Pasar Kaget yang pada awalnya hanya ada beberapa pedagang saja saat ini sudah mencapai ratusan pedagang. Jangan kaget kalau barang apa saja dapat anda temukan di sini. Dari mulai mainan anak-anak, aneka macam kuliner, sayuran,buah-buahan,binatang kesayangan, baju, sepatu,tas sampai motor dan mobil pun di jajakan.
Tidak semua pedagang disini benar-benar berprofesi sebgai pedagang, sebagain diantaranya adalah pegawai swasta, PNS, dan orang-orang yang secara ekonomi tergolong mapan. Motif mereka berdagang pun bermacam-macam, bukan masalah ekonomi semata,ada yang hanya untuk mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat,mencari teman, menyalurkan hobbi, mengenalkan produk/toko mereka,atau sekedar mencari tambahan penghasilan untuk jajan anak.
Dari waktu ke waktu pasar kaget Pemda cukup berkembang, ini terlihat dari jumlah pedagang dan pengunjung yang makin ramai, apalagi bila di awal-awal bulan. Omzet pedagang pun lumayan besar karena jumlah pengunjung yang lumayan membludak. Pasar Cibinong yang merupakan pasar yang sebenarnya malah menurun pembelinya di hari minggu, karena orang lebih suka berbelanja di pasar kaget PEMDA
Fenomena pasar kaget di hari minggu juga ternyata terjadi dimana-mana, di banyak tempat. Tren ini ternyata menyebar disejumlah daerah. Dimana ada daerah yang banyak dipakai beraktivitas olahraga minggu disitulah pedagang menggelar dagangan nya. Disadari atau tidak fenomena ini merupakan bukti kreativitas masyarakat menyikapi kebutuhan hidup yang terus mencekik leher. Tanpa perlu embel-embel ekonomi kerakyatan yang didengung-dengungkan oleh para politisi kita, inilah ekonomi kerakyatan yang sesungguhnya.