Rabu, 22 Desember 2010

SEMPAT MEMILIKI
Mengapa kita bertemu
bila akhirnya dipisahkan
mengapa kita berjumpa
tapi akhirnya dijauhkan
kau bilang hatimu aku
nyatanya bukan untuk aku

bintang dilangit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu
andaikan engkau disini
andai kau tetap denganku

aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu

bintang dilangit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu
andaikan engkau disini
andai kau tetap denganku


aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu

Cinta Tumbuh Dimana Saja
Di malam yang dingin ini, suara air hujan masih terdengar di atas atap kamar ku Lagu Yovie&Nuno yang kudengar lamat-lamat dari radio di kamarku, tiba-tiba saja mengingatkan aku pada dirinya.. Di balik selimut tebal, kilas balik itu mulai muncul dalam ingatan bawah sadar ku. Kisah kasih yang harus kandas di awal-awal tahun kami menempuh hidup baru. Tidak pernah menyangka akan terjadi seperti ini, setelah begitu banyak waktu kami habiskan untuk mengerti, mamahami dan menyayangi. Enam tahun rasanya bukanlah waktu yang sebentar untuk saling menyatukan chemistry kami, menjalani masa-masa pacaran yang indah.

Desa Sukawening adalah awalnya, kami dipertemukan oleh program KKN (kuliah Kerja Nyata). Ada Sekitar 10 fakultas yang berbeda dari tiap grup mahaiswa yg disebar di wilayah sekitar Jawa Barat. Selama 2 bulan lebih kami hidup didesa yang sepi, diselatan Bandung. Dari obrolan dan aktivitas kami sehari-hari itu, mulai munculah benih-benih cinta di hati ini. Menjelang KKN berakhir, hatiku makin resah karena rasanya sulit bagi kami bersama lagi, mengingat aku di jatinangor dan dia di Bandung. Diakhir-akhir masa itu perasaan kami rasanya sudah semakain dekat. Teman-temanku yang lain sering menyindir kami untuk saling mengungkapkan saja perasan kami itu.




Ketika tiba saatnya KKN berakhir, kuantar dia ke tempat kos nya, dalam perjalanan aku mencari akal bagaimana caranya aku bisa bertemu lagi dengan dirinya. Sampai di tempat kos nya aku putuskan untuk menitipkan ransel ku dengan alasan terlalu ribet untuk membawanya ke Jatinangor.

Esok harinya, akupun kembali lagi ketempat kosnya, di jalan caladi, dalam perjalanan aku di hinggapi perasaan gugup, apa yang harus aku katakan untuk menyatakan perasaanku padanya. Jam 9 pagi akhirnya aku sampai di tempat kos nya, setelah mengobrol sebentar, dengan sangat kaku dan sangat tidak romantis, aku menyatakan perasaanku padanya. Dalam hatinya mungkin ia tertawa melihat kekakuan ku saat itu. Dia menatap ku lama dan kemudian tersenyum dan hanya mengatakan, “beri aku waktu untuk memikirkannya, nanti tiba saatnya akan ku katakana jawabannya’. Meskipun belum tentu diterima, rasanya sudah plong, perasaan ini sudah lebih baik rasanya.


Satu minggu setelah itu aku kembali bertemu dengannya setelah aku ke kampus di Jl. Dipati ukur untuk membayar SPP semester ini..Aku kembali mampir ke tempat kos nya, hanya sekedar untuk main saja. Siang itu dia mengajak ku makan siang di rumah makan sari bundo di belakang kampus, dalam perjalanan ia tiba-tiba mengatakan, “ nu, yang waktu itu kamu tanyakan……………ehmmm, tiba-tiba dia menjulurkan jari kelingkingnya, “ deal”, begitu katanya sambil tersenyum, aku pun menjulurkan jari kelingking ku, sambil tertawa. Ada perasaan bahagia yang membuncah saat itu, kenangan makan siang yang indah, hari itu aku patri dalam hatiku, 15 September 1994.

Masa pacaran yang indah
Hari-hari berikutnya, mulailah kami mencoba untuk saling memahami dan meyatukan hati kami. Banyak sekali perbedaan dalam cara pandang kami terhadap sesuatu. Aku yang inferior, jarang sekali mau ikut dalam kegiatan-kegiatan kampus atau senat, sebaliknya dia adalah aktivis kampus dengan jadwal kegiatan yang padat. Rapat senat, rapat jurusan, kegiatan ini itu yang benar-benar menghabiskan waktu. Aku pulang kuliah paling senang ya tidur siang, rasanya malas ikut kegiatan senat yang aku pikir ngak ada gunanya itu.
Begitu banyak perbedaan itu, tapi perlahan-lahan kami saling memahami karakter masing-masing, konflik-konflik kecil sering terjadi tapi kami selalu berhasil melaluinya. Ditahun kedua kami sudah benar-benar saling mengerti dan yakin bahwa hubungan kami bukanlah cinta sesaat seperti anggapan orang saat itu. CinLok atau apalah namanya memang sering melekat pada orang-orang yang dipertemukan dalam suatu lokasi kegiatan tertentu seperti kami ini.. Tapi kami membuktikan bahwa cinta memang telah menyatukan kami berdua.
Hari-hari indah kami lalui bersama, menikmati suasana Bandung dengan cara yang begitu indah. Makan ayam bakar di monument perjuangan jawa barat, menikmati lasagna dan Black pepper steak di warung tenda belakang gedung sate. Nonton di studio 21, Bandung Indah Plaza, makan soto ayam dan kue sus di merdeka. Menikmati suasana banceuy, dengan deretan pedagang makanan di sore hari. Alun-alun bandung seperti tidak ada habisnya kami jelajahi, makan di Hero lantai 3, kami selalu duduk di dekat jendela,karena kami ingin menikmati pemandangan alun-alun dari atas sini.


Menikmati gairah masa muda yang menggebu-gebu, tidak membuat kami lupa diri. Cinta yang begitu besar membuat aku selalu berusaha menjaga hubungan kami menjadi sebuah hubungan yang sehat, saling menjaga dan membatasi diri, meskipun kadang sulit. Ditengah begitu banyak kebebasan yang kami dapat sebagai anak kost yang jauh dari orang tua,Alhamdulilah kami dapat melalui itu semua. Tidak ada penghalang dalam hubungan kami, kedua orang tua saling merestui, kakak adik dan semua keluargaku dan keluarganya mendukung hubungan kami.Sampai disini kisah hubungan ku dengannya serasa demikian sempurna.


Akhir dari kebahagian

Setelah lebih dari 6 tahun menikmti masa-masa indah berpacaran, akupun mengajaknya menikah tapi selalu di tolaknya. Ketika itu Dia sudah bekerja di Bogor sedangkan aku bekerja di Cibinong, jarak yang dekat sebenarnya, tapi entah mengapa rasanya dia mulai mengambil jarak denganku. Kami sudah semakin jarang bertemu, alarm bahaya dalam hubunganku dengannya sebenarnya sudah dimulai dari sini. Dalam lingkungan kerjanya mungkin banyak sekali orang-orang yang jauh lebih segalanya dariku. Lingkungan baru yang mungkin jauh lebih menarik baginya. Hilang sudah tatapan matanya yang penuh cinta, tapi aku tidak mau menyerah kalah. Dengan segala kenekatan akhirnya aku lamar dia langsung ke orang tuanya. Mereka semua setuju, mengingat hubunganku dengannya yang sudah cukup lama.


Dalam hatinya mungkin sekali dia sangat tidak setuju dengan pernikahan ini. Pernikahan yang sejatinya adalah memulai hidup baru dengan kebahagiaan menjadi awal dari ketidakbahagiaan hubungan kami. Aku serasa menikahi seorang wanita yang tidak kukenal, begitu asing, tak ada lagi tatapan cinta dimatanya, semua terasa hambar dihari-hari yang kulalui setelahnya. Pernikahan yang mungkin baginya adalah sebuah keterpaksaan, maka cintakupun seperti betepuk sebelah tangan. Di depan orang banyak , kami layaknya pasangan yang sangat berbahagia, tapi dalam hatiku selalu bertanya-tanya, mau dibawa kemana biduk rumah tangga kami ini. Sejak awal pernikahan, tampaknya dia memang hanya ingin menikah untuk sementara saja, sekedar membahagiakan orang-orang di lingkungan keluargaku dan keluarganya.


Menjalani rutinitas yang benar-benar membuatku tidak tahu lagi harus memulai darimana untuk mengembalikan cintanya. Hingga suatu saat dia mengatakan, “ aku sudah tidak mencintai mu lagi, ada baiknya kita berpisah saja,” Aku kaget mendengarnya. What happen with you honey, sudah hilangkah semua chemistry yang kita bangun selama ini?, hatiku sangat kalut dan sedih mendengarnya. Ku memohon padanya untuk kembali bersama, apapun caranya aku ingin mengembalikan rasa cinta itu, apapun akan kulakukan. Dia bergeming, perpisahan adalah jalan terbaik katanya dengan mantap. Tak tahu aku apa jalan pikirannya, yang jelas saat itu dengan begitu tenang dan dingin ia mengatakan semua itu. Aku sudah tidak mengenali lagi dirinya, siapa yang telah mencuci otaknya, seakan ada orang lain dalam raga yang telah ku kenal selama bertahun-tahun ini.


Selaksa doa ku panjatkan dalam doa-doa tahajud ku, tangisan dan ratapanku diatas sajadah, tak bisa menggoyahkan takdir yang telah di gariskan Nya. Kami pun berpisah, meninggalkan luka yang dalam di dalam hatiku. Mengapa harus ada kata jatuh didepan kata cinta, apakah cinta erat kaitannya dengan rasa sakit Mengapa harus ada kata mati di belakang kata cinta, apakah cinta memang harus selalu berakhir dengan kesedihan. Sebuah ungkapan yang kubaca di sebuah buku rasanya sangat pas menggambarkan kegelisahan dan pertanyaan besar dalam hatiku akan makna cinta yang kurasakan pada saat itu. Cinta matiku padanya benar-benar telah menorehkan kesedihan yang dalam hingga saat ini. Kisah cinta yang dimulai dengan manis sayangnya harus pahit diujung kisahnya. Sayang sekali tidak berakhir seperti Dongeng-dongeng HC Anderson yang selalu berakhir bahagia.


Biarlah waktu yang akan menghapus semua duka itu, aku hanya ingin mengenang saat-saat indah yang pernah kita lalui bersama. Momen-momen penuh kenangan yang tidak akan pernah aku hapus dalam memoriku. Mengubur dalam-dalam semua perselisihan, memaafkan dan melupakan hal-hal buruk.Meskipun aku hancur dan terluka dan saat ini tidak ada dibenakmu lagi. Mohon maaf atas segala kesalahan,kekhilafan dan kealpaanku memberimu kehidupan yang layak.Terima kasih banyak ku ucapkan padamu yang pernah sudi hadir dalam relung hatiku, atas segala perhatian,cinta, doa dan segala bentuk pengorbanan. Semoga kamu bahagia saat ini bersama keluargamu dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Seperti juga kata Yovie & Nuno, dalam hatiku aku hanya ingin bilang, “ Beruntung nya aku sempat memilikimuu……..”

Sabtu, 18 Desember 2010

SEPENGGAL KISAH YANG TERTINGGAL DI JATINANGOR

Panas, Gersang dan Udara yang kering, dengan debu yang beterbangan terbawa angin,. Bis-bis luar kota berkecapatan tinggi membelah jalan kecil yang dipadati oleh lalulintas. Tak ketinggalan truk-truk tanah bertuliskan ABRA atau RYAN berseliweran membawa gundukan tanah merah.Bis Damri yang disesaki oleh Mahasiswa-mahasiswi, angkot-angkot butut yang ngetem didepan gerbang kampus, itulah gambaran jatinangor masa 1990an. Dibalik itu semua ada sepenggal kenangan yang sulit untuk dilupakan disini.

Tempat kos Teh euis,demikian orang-orang biasa menyebutnya, karena pemiliknya memang Ibu Euis, seorang wanita yang terlihat masih cantik di usianya yang 40 an tahun, rambut panjang dengan body yang masih lumayan aduhai, membuat kita sering menjadikannya bahan bualan untuk meramaikan obrolan. Nama tempat kosnya sendiri adalah permata Bunda, terdiri dari 9 kamar, 4 kamar berada di pavilion rumah, 3 kamar dibelakang rumah dan 2 kamar lainnyaa ada didalam rumah. 2 kamar tersebut khusus diperuntukan bagi kaum hawa. Andro Prihastowo teman sefakultas mengajak ku pindah ketempat ini seminggu setelah aku kesulitan mencari tempat kos yang layak. Kami bertemu di depan Kampus UNPAD Jl.Dipati ukur, ketika hendak pulang ke Jakarta.

Ditempat kos ini, semua kamar sudah terisi, akau menempati kamar depan, disampingku ada mas Widodo dan Lulus Puryadi, mahasiswa kehutanan AIK, disebelahnya Adi mulywan (fapet Unpad) dan kamar lainnya ada Nendy (IKOPIN),. Dikamar belakang ada Nur husna, Ujang, Agus Duyeh (AIK), Andro (Fapet Unpad), Agus Judeng dan Uus ariyanto (Faperta Unpad). Dikamar belakang inilah kami biasanya bercengkrama sambil bermain gitar. Untuk mencuci baju ada Bik Oneng yang setia membawa baju kotor kami kerumahnya untuk dicuci.

Kontur tanah yang tidak rata, membuat posisi kamar ada dibawah rumah induk yang bertingkat 2. Rumah induk dibangun dengan kaca besar pada ruang tengah rumah. Bila malam tiba kami beramai-ramai sering nongkrong dibawah pohon jambu batu. Dari situ kami dapat melihat pemandangan indah ke arah rumah, karena yang empunya rumah seringkali hanya mengenakan pakaian daster tipis, Duduk menonton TV sambil merokok. Sehingga muncul idiom STMJ (**** Teteh Montok Juga) dari mas Widodo. Teh Euis sangat ramah dan humoris berbeda 180 derajat dengan suaminya yang tampak angker dan dingin, maklum si Aa ini mantan "jagoan" yang kemudian menjadi kepala perparkiran di bandung. Hubungan kami dengan pemilik kos sebenarnya cukup dekat, dan merekapun sangat baik kepada kami.

MUSIM KEMARAU YANG MENYIKSA

Air adalah barang langka di musim kemarau seperti ini, bisa mandi adalah sebuah anugerah. Debit air yang sangat sedikit membuat sumur pompa Dragon di belakang rumah kos hanya mampu memberi maksimal 2 ember air. Jika ingin mandi kami harus berebut bangun paling pagi sebelum yang lainnya bangun. Untuk orang-orang yang sulit bangun pagi seperti aku tentu saja tidak pernah kebagian air untuk mandi. Sebelum azan subuh bergema kami harus berlomba dengan waktu, siapa yang paling dulu memegang tongkat Dragon dialah pemenang untuk hari ini. Air dipompa kemudian ditampung dalam 2 ember air, lalu disimpan didalam kamar, dijaga dengan hati-hati seperti menjaga batangan emas, Nanti jam 7 pagi baru dibawa kekamar mandi. Aroma kamar mandi di musim kemarau seperti ini sudah seperti WC umum di terminal –terminal, Baunya sudah tercium dari radius 20 meteran.

Suara berderit dari gagang pompa dragon yang menyayat hati adalah pertanda bahwa kami sudah kalah, karena itu berarti sudah ada yang bangun terlebih dahulu. Lupakan mandi pagi, karena Cuma ada jatah air di botol aqua untuk sikat gigi dan sedikit cuci muka. Semprotkan parfum dibadan untuk sedikit menyamarkan bau keringat,dan kamipun siap berangkat kuliah pagi. Terkadang kamipun terpaksa menumpang mandi ditempat kos teman ataupun di kampus, paling tidak jatah mandi satu kali sehari pun cukup lah. Itulah masalah sehari-hari yang kami hadapi dimusim kemarau ini.

PREMAN KAMPUNG

Didepan tempat kos adalah pangkalan ojek dan preman, sempat takut juga waktu lihat-lihat wajah sangar yang tak bersahabat. Salah satunya adalah Boman, kepala preman di desa cikeruh ini, sering bertelanjang dada menampilkan tato ular cobra (ular sawah, ya??) yang sudah tampak pudar diatas kulit yang bertabur panu di lengannya. Otot bisep yang keliatan kerempeng itu dengan bangga ingin diperlihatkan kepada orang yang melihatnya. Apalagi bila ada mahasiswi lewat, tingkahnya tampak sangat berlebihan. Sebilah pisau dapur selalu terselip di pinggangnya,untuk menunjukan jati dirinya sebagai preman.



Setiap malam minggu, didepan tempat kos ku ini menjadi ajang pesta Miras dari preman-preman kampung di desa ini. Tapi tak satupun dari mereka berani masuk ke dalam tempat kos. Di tempat kos ini sering berkumpul RIMBAWAN (unit pencinta alam AIK), yang bertubuh besar-besar sehingga mereka tampaknya takut juga.

Fenomena munculnya preman-preman ini mungkin juga sebagai peristiwa Shock Culture ( Jadi inget kuliah ISD , Ilmu social Dasar ya..??) ketika kampung mereka yang dulunya sepi tiba-tiba di banjiri oleh pendatang dari berbagai daerah. Mahaiswa-mahasiswi ini membawa budaya-budaya yag berbeda dari daerah asal meraka. Baron Baud pun tidak akan pernah menyangka bahwa tanah perkebunan karet miliknya, seratus tahun kemudian akan berubah seperti ini. Mereka tercerabut dari akar budaya mereka yang sebagian besar adalah petani, lahan pertanian mulai meyusut dari tahun-ke tahun. Berganti dengan tempar kos yang sayangnya sebagaian besar dimilki oleh orang –orang dari luar daerah jatinangor.

Preman-preman atau orang-orang yang tidak jelas pekerjaan nya ini sesunguhnya merupakan orang-orang kalah yang tersingkir dari kampung mereka sendiri. Sawah habis terjual, tapi uang nya pun akhirnya habis untuk keperluan hidup sehari-hari dan barang-barang konsumsi. Profesi petani dipandang sebagai pekerjaan tidak bergengsi oleh generasi mereka, tapi pekerjaan lain pun mereka tidak mampu. Akhirnya Ojek motor adalah satu-satunya mata pencarian andalan mereka, yang lainnya hanya nongkrong-nongkrong saja, menebar pesona atau sekedar menunjukan eksistensi mereka sebagai pemilik kampung.

RUMAH HANTU

Dari masalah air dan fasilitas lain yang tidak bisa diberikan oleh pemilik kos akhirnya beberapa rekan di tempat kos bersitegang dengan Pemilik kos. Walhasil kami pun sepakat untuk bedol desa alias pindah barengan, tapi dimana tempat kos yang dapat menampung kami semua. Ujang, salah seorang temanku mengusulkan mengontrak rumah besar di dekat tempat kos ku. Rumah itu begitu menyeramkannya sampai-sampai tidak ada yang berani menempatinya.

Awalnya beberapa dari kami merasa tidak setuju dengan pilihan ini, tetapi karena biaya sewanya yang murah dan dapat menampung kami semua, Setelah perdebatan panjang akhirnya kami pun sepakat menyew arumah ini. Kami pun akhirnya beramai-ramai pindah ke rumah besar ini, termasuk membawa serta bik Oneng (pembantu di rumah teteh Euis).



Harga sewa rumah satu tahun hanya Rp.1.100.000 dibagi 10 orang, jadi masing-masing hanya perlu membayar sebesar Rp.111.000 untuk kontrak selama satu tahun. Biaya kos yang sangat murah untuk ukuran saat itu. Pemilik rumah yang tinggal di Cicaheum hanya berpesan kepada kami agar menjaga dan merawat rumahnya, karena ia khawatir jika rumah nya semakain rusak karena lama tidak ditempati. Ditempat ini nambah penghuji baru yaitu Yana (Faperta Unpad) dan AA (kakaknya nendy, Sastra Unpad). Lengkapnya adalah : Andro Prihastowo, Wisnu Mustafa, Adi Mulyawan (Fapet Unpad), Ujang,Heri,Husna, Agus Duyeh, Lulus Puryadi,Widodo (AIK/Unwim), Nendy (IKOPIN), belakangan ikut bergabung Anto dan supriyadi (Unwim).

Ketika masuk untuk pertama kali kerumah ini. Kesan angker sudah terasa, bulu kuduk terasa berdiri, Alang-alang setinggi pinggang menyambut kami di halaman.

SELAMAT DATANG SELAMAT JALAN

Itulah sepenggal kalimat yang tertera pada papan penunjuk jalan yang berada persis di depan rumah itu. Bila dari arah bandung terbaca selamat jalan,sedangkandari arah sumedang terbaca selamat datang. Sebuah rumah besar di pinggir jalan raya perbatasan Bandung dan Sumedang yang ramai oleh hiruk pikuk lalulintas kendaraan.

Rumah ini mempunyai 7 kamar dengan ruang tamu yang luas di tengahnya. Cat nya sebagian besar sudah mengelupas, sarang laba-laba dimana-mana, lusinan kelelawar tampak asik menggantung di langit-langit rumah. Sebelumnya rumah ini adalah rumah kosong yang sudah sekitar 10 tahun tidak berpenghuni, dindingnya kotor, kusam dengan banyak graffiti didalamnya. Bau apek dan debu menyambut kami didalam rumah. Semakin kedalam perasaan seram semakin bertambah, dalam hati aku sempat berfikir untuk mundur saja, tapi melihat teman-teman tampaknya biasa-biasa saja akupun berlagak berani,meskipun dalam hati aku ketar-ketir.

Beberapa bagian rumah tampak rusak, bocor dimana2, sehingga membutuhkan perbaikan, Untunglah Bik Oneng punya suami yang tukang bangunan sehingga, rumah dapat kami perbaiki. Bergotong-royong kami membersihkan seisi rumah, halaman dibersihkan, ilalang dibakar, tembok dicat ulang. Perlu waktu beberapa hari sebelum rumah benar-benar siap untuk di tempati.

Hari pertama aku menempati rumah ini, rasanya tidak bisa tidur nyenyak, ada perasaan-perasaan aneh yang rasanya membayangi, belum lagi suara-suara yang mungkin hanya ilusi aku saja . Teman ku Ujang berpendapat, jin dan setan tidak akan betah bila mendengar suara yang berisik, maka dia selalu menyetel musik dengan suara keras. Heri dan husna temanku yang paling religius memilih untuk mengaji, sedangkan yang lain bermain gitar sambil nyanyi-nyanyi.

Seminggu setelah kami menempati rumah ini, ilusi-ilusi aneh itu perlahan-lahan hilang. Teteh yang dagang disamping rumah sempat bertanya, “ngak seram tinggal di rumah itu”, aku balik bertanya, memangnya ada apa teh? Dulu sering ada suara-suara aneh dari rumah itu, kata si teteh,sambil tersenyum. Aku hanya tersenyum saja meskipun dalam hati ciut juga mendengarnya. Makanya aku tidak pernah berani sendiri ada dirumah itu, kalau yang lain belum kembali setelah pulang kampung, aku memilih menunggu yg lain datang, atau menginap di tempat kos teman.

KEBERSAMAAN

Menempati rumah besar ini membuat kami semakin dekat, dan memahami karakter masing-masing penghuninya. Ada yang sangat religius,cuek,jorok, jaim, gede wadul (omong besar). Dan lain sebagainya. Aku paling senang kalau liat Ujang, temanku asal garut yang bila sedang bicara matanya melotot seperti mau keluar, dan lafal P yang selalu dibaca V, F dibaca P, khas urang Garut.Mungkin ada hubungan historis antara garut dan Moscow, who knows?? seperti kalimat berikut ini. Halaman depan mending di vacul dulu………….., nanti kalu udah selesai urang meuli panta. Pikul menjadi Vikul,Penting menjadi Venting. Kegemarannya bermain gitar meramaikan tempat kos kami, mengiringi Nur Husna yang senang bernyanyi. Ujang cukup piawai bermain gitar. Tandemnya Nur husna, Anak seorang penghulu di cibatu garut ini, sangat hobby bernyanyi dan lumayan lucu juga joke-joke nya.

Ada lagi si Babeh, atau AA kami biasa memanggilnya, angkatan 1989, kakaknya Nendy, Berbicaranya sangat pintar, dan segala tindakannya diceritakan dengan luar biasa. Sehingga kadang ceritanya antara kenyataan dan khayalan, Tapi kami semua menghormatinya, tetap mendengarkan dengan khusyu meskipun kami tahu itu hanya bualan saja.

Kebersamaan seperti saudara itulah yang kami rasakan, termasuk ketika heri harus dirawat dirumah sakit Al Islam karena sakit Perut, dini hari itu kami beramai-ramai membawanya ke rumah sakit, atau pun ketika Ujang harus dirawat karena iseng-iseng mencabut bulu kakinya. Belakangan bulu kaki yang dicabut mengalami infeksi . Kakinya bengkak sebesar kaki gajah, si kaki tampaknya tak rela jika bulunya yang indah itu dicabut. Alhasil dokter harus membedah kaki dan mengeluarkan nanah nya, butuh waktu seminggu untuk perawatannya. Sehingga muncul peribahasa baru, “Akibat Bulu Sebatang rusak kaki sebelahnya, makanya jangan sekali-kali iseng mencabuti bulu kaki.




Andro Prihastowo, Kenangan bersama andro yang kuingat ketika kita main ke Banceuy, di suatu siang yang mendung diiringi gerimis. Pusat jajanan tampak penuh, kamipun masuk kedalam dan mulai memesan makanan. Macam-macam jenis makanan yang ada di menu, sebagian besar merupakam SeaFood, andro mengusulkan untuk makan Lobster saus tiram. Tidak lama Makanan pun disajikan, 2 buah Lobster ukuran besar, diselimuti saus tiram yang masih mengepulkan asap. Tidak lupa topping yang ditata dengan indahnya, begitu menggugah selera. Ditambah 2 cungkup nasi dengan diameter yang buat kami ukurannya terasa begitu kecil. Kami pun makan dengan lahapnya, Lobster saus tiram dan jeruk hangat.

Sungguh menu makan yang sangat mewah buat kami yang anak kos. Sekejap saja lobster sudah berpindah ke perut kami yang memang sedang lapar. Tidak terlalu mengenyangkan, tapi lumayanlah untuk menganjal perut. Ketika tiba giliran bayar, barulah aku dan andro saling pandang, Rp.52.000, jumlah yang sangat besar pada tahun 1992 itu. Sementara uang makan bulanan ku saja hanya Rp.100.000, masing-masing kami harus membayar Rp.26.000, seperempat dari jumlah uang bulananku. Bandingkan dengan harga makanan di warung nasi sekitar jatinangor yang saat itu rata-rata hanya Rp.2000-3000 rupiah saja.

Galur gurat nagara, Jarak Jatinangor – Bandung yang lumayan jauh, belum lagi kemacetan dijalannya, membuat kami jarang main ke bandung. Kalaupun kebandung hanya bila ada keperluan di kampus Jl.Dipati Ukur, lalu pulangnya nginep dirumah temanku Galur. Dirumah Galur,b ila menginap kami selalu disuguhi makan enak, Ibu nya Galur sangat baik dan ramah. Muti demikian Galur sering memanggil Ibunya, tampaknya sangat mengerti dengan kondisi anak kos yang sering kurang makan. Foto motor diatas adalah foto motornya galur yang sering dipakai kuliah dan sering mampir di tempat kos ku. Motor yang mungkin banyak kenangannya terutama waktu galur masih jadian sama adik kelas, yang sayangnya harus kandas di tengah jalan. Cinta segi banyak lah penyebabnya.

Adi Mulyawan, mahasiswa asal pemalang yang juga meramaikan kehidupan di tempat kos ku. Koleksi majalah Play boy dan Penthouse nya telah memberi kami pengetahuan seksologi yang tidak kami dapat di bangku sekolah. Mengobrol bersamanya selalu di bumbui dengan urusan nya Dr.Naek L.Tobing. Dari sinilah aku mengenal istilah istilah Threesome, Horny, Nympomania,Doggy Style, Missionary, dll. Disadari atau tidak, proses ini telah turut andil dalam tahapan proses mendewasakan kami. Pubertas yang bergejolak membuat kami selalu penasaran dengan hal-hal yang masih dianggap tabu untuk dibicarakan itu.

Yoga Umbara, salah seorang teman yang sering main ke tempat kos ku adalah yoga umbara. Gaya nya yang khas dengan cara bicara yang sedikit gagap telah membuat kami seringkali terpingkal-pingkal mendengar ceritanya. Kenangan bersamanya adalah ketika PKL di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Kerja Rodi selama 30 hari, sementara jatah makan siang hanya nasi plus sayur dan krupuk. Setiap hari Jumat ada sedikit peningkatan, telur rebus tapi Cuma sebelah plus segelas susu. Suatu hari yoga sedang memandikan sapi jenis limousine yang memang berpostur tubuh tinggi besar. Memandikan sapi adalah memang salah satu tugas kami disini. Badan nya dibersihkan, digosok dengan air dan sabun, ketika sedang asik dibersihkan, tiba-tiba sapi buang air tepat diatas kepala Yoga.Posisi nya yang berada tepat dibawah pantat sapi membuat semua kotoran sapi tumplek kekepalanya.

Yoga sangat kesal saat itu, sambil menahan emosi yang membara, dengan mata berkaca-kaca, sapi itu dia tendangi sambil berkata, “ unggal poe maneh dimandian ku aing,kalah ka aing dipodolan, haram jadah maneh”. Begitu sebagian kata-kata yang masih kuingat sampai saat ini.

Diluar itu semua rata-rata dari mereka adalah orang-orang yang aku anggap sangat soleh, rajin beribadah. Sementara aku sendiri awalnya malas untuk sholat. Rasanya berat untuk melaksanakannya. Bergaul bersama Heri, Husna, Yana yang aktif di DKM kampus Unwim membuat aku pun terbawa untuk rajin beribadah. Bergaul dengan orang-orang soleh membuat kita terpengaruh juga untuk mengikutinya.

Malam Minggu biasanya kami isi dengan acara bakar ayam atau entog. Pada tanggal-tanggal muda kami selalu mengadakan acara bakar ayam. Nendy temanku asal pandeglang bertugas memasak nasi liwet. Yang lain menyiapkan ayam. Pengetahuan kami yang pas-pasan di bidang masak-memasak, membuat ayam yang dibakar seringkali masih dalam kondisi mentah di dalamnya. Bagian luar tampak kering menggiurkan tapi dalamnya masih agak basah dan berdarah.

Ayam atau entog kami beli dalam keadaan hidup di Peternakan ayam didaerah Cikuda, baru kami sembelih di Tempat kos. Pernah suatu hari kami menyembelih entog tapi kami lupa mengikat kakinya, ketika Entog selesai disembelih, hewan tersebut terbang tinggi diangkasa, kamipun akhirnya beramai-ramai mengejarnya, entog ditemukan di persawahan dibelakang tempat kos., hampir 300 m jauhnya.

Ayam atau entog selesai dikuliti langsung dibakar diatas bara, tidak direbus dulu. Bumbunya cukup kecap dan saus saja. Saus berfungsi untuk menyamarkan bercak darah yang ada di dalam daging. Nasi Liwet di buat oleh nendy berdasarkan pengalaman di kampungnya di pandeglang, Beras dicuci bersih, masukan kedalam panci, tambahkan air sedikit lebih tinggi dari batas tinggi beras (kurang lebih satu buku jari), masukan daun salam dan sereh, jerang diatas kompor sampai matang. Kadang-kadang nendy menambahkan juga jeroan ayam yang kami potong. Begitu tahapan yang sering kulihat.

Kami makan dengan cara, menggelar daun pisang atau plastic besar dilantai, kemudian nasi liwet yang masih panas di tuang. Ayam Bakar disiapkan diatas nasi, lalu kami makan beramai-ramai. Pada awalnya aku agak kaget juga dengan cara seperti ini, tapi lam-lama jadi terbiasa juga. Cara makan seperti di pesantren, begitu kata mereka. Kami pun makan dengan lahap, sampai titik nasi terakhir. Tulang ayam pun selama masih bisa dikunyah jangan harap bisa lolos, kasihan kucing-kucing yang menanti,karena tidak ada sedikit pun daging tersisa ditulang.

Bila sedang tidak punya uang, daging ayam kami ganti dengan ikan asin bakar. Dalam suasana seperti itu kenikmatan makan yang di dapat juga tidak berkurang. Mungkin karena makannya bersama-sama jadi terasa seru.,Tidak ada lagi beda rasa ayam atau ikan asin. Nasi yang kadang kurang matang, ayam yang masih bedarah-darah, tidak mengurangi kenikmatan kami bersantap bersama, rasa di mulut menjadi tidak terlalu penting lagi, “…kumaha beteung we, begitu temen-temanku selalu bilang.

Acara favorit kami di TV adalah Baywatch, ya film tentang penyelamat pantai yang banyak mengumbar paha dan dada ini adalah satu-satunya acara yang bisa mempersatukan kami semua. TV yang dibawa andro benar-benar satu-satunya hiburan dirumah ini, benda ajaib yang telah membuat jutaan orang terhipnotis karenannya. Jam 21.00 kami sudah berkumpul didepanTV, Kopi dan rokok sudah disiapkan.

Film baru saja menampilkan adegan awal, berupa potongan-potongan adegan yang akan main, kami sudah bertepuk tangan, bersuit-suit. Apalagi ketika adegan Pamela Anderson berlari di pantai, kami semua berteriak melihat gumpalan lemak yang bergoyang-goyang seperti mau keluar dari bungkusnya.

Dengan payudara sebesar itu pantas lah jika Pamela Anderson dipilih sebagai penyelamat pantai, karena jika di air dia tidak akan bisa tenggelam.

Semua berkomentar, berteriak, sambil memukul-mukul meja, norak sekali memang. Itulah satu-satunya tontonan TV dijaman itu yang rasanya paling Hot. Ekspresi anak-anak muda yang memang sebagian besar dari kampung ini terasa sangat spontan. Bila dibandingkan dengan saat ini, tontonan seperti itu rasanya adalah hal yang biasa saja. Tapi pada jaman itu, inilah acara yang selalu kami tunggu-tunggu penayangannya. Baywatch telah menemani kami melewati masa-masa pubertas kami yang indah.

Dari semua teman ku hanya Heri yang selalu menundukan kepala jika film sudah menampilkan adegan syurr. Sang ustad kampus ini sangat teguh dengan keyakinannya, sampai-sampai ketika berbicarapun dia tidak pernah menatap lawan bicaranya jika dia berbicara dengan wanita. Salut kami pada dirinya karena di zaman seperti ini masih ada anak muda seperti dia. Kami hanya tersenyum melihat tingkahnya tapi tetap menghormatinya.

NAIK GUNUNG

Anak-anak Akademi Ilmu Kehutanan (AIK) yang tinggal di rumah ini, semuanya adalah anggota RIMBAWAN (perkumpulan mahasiswa Pencinta Alam), Fisik mereka rata-rata terlatih untuk mendaki gunung karena proses training nya memang yang aku lihat sangat berat. Saat itu hari Sabtu yang Cerah, Lulus puryadi mengajak kami semua naik ke gunung manglayang, semuanya setuju, meskipun aku dalam hati malas banget, tapi akhinya ikut juga. Berbekal jaket tebal, indomie dan air mineral, kamipun berangkat

Jam 9 malam, kami mulai bergerak, bermodalkan senter dan golok. Di depan Agus badag dan heri memimpin dan membuka jalan. Semak-semak dan duri di babat dengan golok supaya kami bisa lewat. Naik gunung dengan mereka yang sudah terbiasa melakoninya merupakan sesuatu yang sangat berat buat aku jalani. Aku, andro dan adi mulyawan yang memang bukan anak gunung, keliatan sekali fisiknya kedodoran ketika mendaki. Sementara anak-anak Rimbawan berjalan dengan santai dan tampak sangat menikmati perjalanan ini. Berkali-kali aku atau Andro meminta behenti karena sudah sangat ngos-ngosan. Melewati celah-celah sempit gunung manglayang,Akhirnya dengan penuh perjuangan kami pun sampai di Puncak Manglayang. Pukul 03.00.dini hari itu kami bisa melihat bandung timur diselimuti cahaya lampu kota, jalan tol padaleunyi tampak indah memanjang.



Gunung Geulis.

Selain gunung manglayang, gunung geulis pun menjadi salah satu tempat favorit kami bila sedang bête di tempat kos. Jalur ke gunung geulis lebih mudah, karena tidak terlalu curam, dengan tanah yang datar dipuncaknya. Di puncak gunung geulis ini ada sebuah pohon besar dan dibawahnya ada makam, yang dikeramatkan oleh penduduk disekitar jatiroke. Cerita-cerita seram tentang makam, tidak pernah menyurutkan niat para mahasiswa untuk mendakinya.

Kami selalu mendaki gunung pada malam hari, karena lebih enak cuacanya, tidak panas dan dapat melihat sunrise di pagi harinya. Dipuncak gunung geulis ini angin sangat kencang berhembus, sehingga kami biasanya tidur dibalik tembok makam atau dilubang besar yang ada disisi makam. Sangat menyeramkan memang, tapi memang itulah yang biasa dilakukan oleh para pendaki ini.

Bergaul dengan orang-orang yang hobby nya naik gunung membuat aku akhirnya terbawa-bawa ikut serta, meskipun aku sendiri pun sebenarnya tidak terlalu menyukai aktivitas ini. Kegilaan mereka pada gunung kadang tidak masuk akal bagiku. Pernah suatu waktu, Lulus puryadi, berangkat sendiri ke puncak manglayang, hanya karena ketika itu ia merasa sedang ingin melihat sunrise.” Wong edan” kataku.



BUNGA TAMPOMAS

Inilah nama warung BKI (Bubur Kacang ijo) langganan kami, letaknya persis disamping tempat kos. Menunya ya standar BKI yaitu, Indomie rebus, Bubur kacang Ijo, telur ½ matang , jeruk panas, dan jamu komplit. Pengelolanya rata-rata berasal dari sumedang, bunga Tampomas mungkin merujuk pada nama Gunung Tampomas di Sumedang. Bila malam tiba, harum indomie rebus selalu manggoda untuk disambangi.

Malam yang dingin dan mata belum mengantuk adalah saat yang pas buat nongkrong di warung si AA botak. Demikan kami biasa memanggiilnya. Bila badan terasa tidak fit, masuk angina, kurang tidur, bisa mencoba jamu seduh disini. Sebungkus jamu dicampur dengan Anggur Orang Tua, Madu, Beras Kencur, telur ayam kampung di aduk jadi satu, di lengkapi dengan segelas kecil air jeruk hangat. Rasanya, jangan ditanya, campur aduk, pahit, getir, manis, amis, khasiatnya lumayan untuk membantu menyembuhkan masuk angin.

Warung BKI seperti inilah yang telah menemani malam-malam kami di jatinangor. Malam-malam penuh canda tawa, kadang sampai dini hari. Percakapan yang sebenarnya ngak penting banget, tapi terasa begitu indah karena suasana yang guyup penuh dengan tawa.

WAKTU UJIAN

Walaupun kami sudah seperti saudara, namun bagi kami, (Andro, aku danAdi) ada semacam persaingan yang sehat dalam soal belajar. Bila waktu UTS atau UAS tiba, rasanya deg-degan juga kalu liat pintu kamar andro atau adi tertutup. Wuihhh Gile bener nih anak, belajarnya rajin banget, aku pun bergegas masuk kekamar belajar lagi. Dengan IQ yang rasanya biasa-biasa saja, utuh waktu lebih untuk menghafal pelajaran-pelajaran kuliah yang memang butuh hafalan. Alhamdulillah IPK kami, lumayan, walaupun rasanya berat sekali meraihnya. Adi mulyawan sebenarnya jauh lebih pintar dari aku dan andro, tetapi gaya nya yang cuek dan cenderung malas membuat kami bisa mengejarnya.

Lain lagi gaya belajar anak-anak Unwim/AIK, mereka terlihat lebih santai, yang paling serius belajarnya adalah Lulus Puryadi, namun sayang Lulus Puryadi sering tidak lulus ujian. Kamipun sering heran dengan hasil yang didapat lulus, belajar rajin,sholat rajin kenapa begitu keluar nilai D melulu. Tapi setelah beberapa lama barulah kami ketahui sebabnya. Tulisan Lulus Puryadi jelek sekali, baru aku liat tulisan anak sekolahan sejelek ini. Tulisan tidak bisa dibaca, benar-benar tidak bisa dibaca. Dosen AIK yang sebagian besar dari IPB Bogor mungkin agak malas untuk membaca tulisannya, jadi dianggap salah saja jawabannya. Pantas selama ini Lulus merasa bisa mengerjakan tapi tidak pernah lulus ujiannya.

Waktu ujian yang berbeda waktu antaraPTN dan PTS membuat kami saling menghormati satu sama lain. Ketika Unpad Ujianyang lain juga selalu menjaga supaya tidak berisik dan mengganggu kami yang belajar demikian juga sebaliknya.

Di Akhir-akhir masa kuliah, sayang sekali kami harus berpisah. Rumah besar itu tidak lagi di kontrakan ke kami, karena ada seorang dosen FMIPA yang berani menyewa dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Kamipun akhirnya tercerai- berai, andro kos di ujung berung bersama ahmad Fauzi,aku kos di bandung, ditempat Asep, temanku KKN. Kesibukan kami masing-masing membuat kami jarang bersama lagi, hanya sesekali bertemu di kampus jatinangor. Adi Mulyawam kos di desa Cikuda,dekat kampus, Anak-anak AIK dan IKOPIN pun akhirnya kos terpisah-pisah di beberapa tempat. Andro Akhirnya lebih dulu menyelesaikan skripsi dibandingkan aku yang sedang dimabuk asmara ketika itu. Adi mulyawan lebih tercecer lagi,sampai aku wisuda, belum juga kudengar dia membuat skripsi.

Sedikit kisah yang kuceritakan ini mudah-mudahan dapat menyegarkan lagi ingatan kita dimasa lalu. Bahwa pernah disuatu waktu kita bersama-sama berjuang dan tertawa bersama. Mudah-mudahan kenangan itu tidak lekang oleh waktu, tidak terhapus oleh memori-memori yang mungkin lebih indah saat ini. Jarak dan waktu mudah-mudahan bukan merupakan penghalang kedekatan hati kita.

Salam Blogger

Selasa, 07 Desember 2010

Jalangkung
Gerimis baru saja usai ketika aku ikut beberapa tetanggaku ke kebun bambu di belakang rumah. Luasnya hanya sebesar lapangan bola tapi suasananya memang menyeramkan. Bilah-bilah batang bambu bertumpuk-tumpuk membentuk kanopi raksasa yang menaungi jalan setapak di bawahnya. Desis angin membentuk suara-suara aneh yang menyelinap diantara gemerisik daun dan batang-batang bambu yang saling beradu.Belum lagi suara-suara binatang malam yang saling bersahutan dari mulai tonggeret, buek (burung hantu) sampai jangkrik.
Jarum jam baru menunjukan pukul 11 malam, dari sinilah pengalaman yang ingin kubagikan ini kumulai. Aku masih duduk di bangu SMA pada saat itu, aku ikut dengan beberapa tetanggaku karena penasaran dengan aktivitas yang sering mereka lakukan pada malam hari di belakang rumah ku ini. Di sini ada Bang Ujang menantu guru ngajiku dan ko Acan, sebagai figure sentral dalam urusan memanggil roh. Peralatan pun disiapkan, diantaranya yaitu keranjang rotan yg bagian ujungnya diberi kayu dan spidol, baju putih, kertas Hu (kertas orang mati yang biasa digunakan oleh orang keturunan cina) dan Hio



Semua benda ini kemudian dirangkaikan membentuk boneka sederhana (seperti pada gambar dibawah ini).


Boneka jalangkung seperti inilah yang biasa digunakan di kampungku jauh sebelum muncul filmnya. Difilm bonekanya tampak bagus dan rapi, beda sekali dengan yang kami gunakan.
Dua orang duduk memegang bagian samping keranjang, sementara Ko Acan mulai membaca mantera sambil membakar kertas Hu dan Hio. Mantera apa yang dibaca akupun tidak terlalu jelas mendengarnya, yang pasti bukan seperti yang ada di film. Tidak lama kemudian keranjang tampak bergerak-gerak, angin seperti berhenti bertiup, hening melingkupi sekeliling kami. Semerbak harum hio yang terbakar mulai membumbung di udara,hawa magis pun seketika tercipta.
Dua orang tetanggaku yang memegang keranjang tampak tegang, kedua tangan mereka tampak tegang menahan beban yang tampaknya semakin berat. Ko Acan berbisik kepada kami, “ Dia sudah datang, ambilkan kertas”, ya kertas karton inilah sarana kami berkomuniksi dengan roh yang datang.” Siapa yang datang, tolong tuliskan nama, Ko acan berbicara dengan suara agak keras. Hening sesaat, kami semua menahan nafas, keranjang rotan masih diam. Ko Acan kemudian berkata, “Kalu ngak mau sebutkan nama silahkan tinggalkan tempat ini, karena kami sedang ada keperluan.




Kertas Hu dan Hio
Keheningan kembali menghampiri kami, suara binatang malam, dan angin seakan berhenti sesaat. Keranjang rotan tiba-tiba bergerak, mata ku terbelalak melihatnya karena yang kulihat adalah ujung keranjang yang diberi spidol mulai menuliskan sesuatu.”A S I O N G” begitulah tulisan yang tertera pada kertas putih itu, tulisan yang ditulis dengan huruf besar-besar yang tidak rapi tapi dapat dengan jelas terbaca. Berapa umur kamu dan kenapa meninggal? Ko acan kembali bertanya?...27 tahun, tabrakan di puncak.Demikianlah spidol itu kembali menuliskannya di kertas putih itu.
Setelah pertanyaan-pertanyaan dasar yang dilakukan seperti layaknya ketika kita berkenalan dengan seseorang, kini tibalah saatnya pada pertanyaan pokok yang memang menjadi alasan warga disini datang ketempat ini. “ Angka berapa yang akan keluar besok”, ya Nomor SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) yang pada waktu itu di legalkan oleh pemerintah.
Asiong terdiam sesaat, kemudian keranjang tiba-tiba terasa ringan, kami menunggu dengan sabar kurang lebih 15 menit. Tiba-tiba keranjang bergerak-gerak, dia kembali datang dan langsung menuliskan sesuatu di kertas putih,……………………..M I N U M, kami semua tersenyum, mungkin sebuah perjalanan yg melelahkan baginya. Seorang tetanggaku mengambilkan segelas air putih dan menyodorkannya kearah keranjang. Keranjangpun bergerak membungkuk berusaha meminum air tersebut. Berkali-kali seperti orang yang benar-benar kehausan dan menenggak air di gelas.meskipun demikian tidak tampak air yang hilang dari gelas tersebut hanya tampak riak air di gelas itu.
Keranjang kembali bergerak lalu menuliskan sesuatu di kertas putih………39, Ko acan kembali berbisik berapa empat angkanya? Keranjang terdiam lalu bergerak kembali……………….T I D AK TAHU. Lumayanlah dua angka juga demikian para tetanggaku berbisik-bisik.Akhirnya kami sudahi acara malam ini, Ko Acan kembali membaca mantra dan kemudian keranjang tampak bergerak-gerak lalu diam dan tampak ringan, "dia sudah pergi", bisiknya.Angin malam dan binatang malam kembali bersahut-sahutan angin semilir menerpa tubuh kami yang kedinginan. Membawa secercah harapan bahwa esok keberhasilan akan kami raih.
Sedikit flashback, dulu ketika SDSB di legalkan, menjamurlah kios-kios pedagang kupon. Dipinggir-pinggir jalan sampai ke pelosok kampung mudah ditemui pedagang ini. Berduyun-duyun rakyat mencoba peruntungan untuk membeli mimpi mendapatkan uang banyak tanpa kerja keras. Dikerumunan orang akan mudah kita dengar tentang cerita-cerita keberhasilan seseorang mendapatkan kekayaan dengan cepat. Entah benar atau tidak cerita itu bergulir, dari waktu ke waktu menyedot makin banyak warga ke dunia mimpi.
Milyaran rupiah dana berhasil di himpun dari masyarakat tanpa pernah kita tahu kemana bermuaranya dana yang begitu besar itu. Sebagian besar diyakini mengalir ke kantong-kantong pejabat, Only God Know!
Hari Rabu tahun 1989 (kalau tidak salah) merupakan hari bersejarah bagi warga kampung ku karena pada saat itu kami semua dapat uang besar tanpa perlu kerja keras karena nomor yang diberikan Jelangkung tembus meskipun hanya 2 angka saja. Untuk setiap pemasangan Rp.1000, uang yang didapat mencapai Rp.60.000, jumlah yang sangat lumayan pada saat itu. Sejak saat itu mulailah warga kampungku tergila-gila dengan jelangkung, meskipun seringkali nomor yang diberikan pun tidak pas dengan nomor yang keluar. Roh-roh yang bergentanyangan pun mulai mengisi hari-hari kami dengan nama yang bermacam-macam silih berganti masuk kedalam boneka jelangkung yang kami buat.
Akal sehat pun seakan hilang dari benak warga kami, mitos-mitos yang seringkali membuatku tertawa. Cerita tentang seorang bapak yang rela berbugil ria dimalam jumat kliwon demi untuk mendapatkan nomor dari nangka muda (tangtolang). Pada jam 12 tengah malam si bapak naik kepohon nangka perawan (pohon yang baru pertama kali berbuah) lalu memetik buahnya dengan menggunakan mulut. Nangka dibelah dan akan terlihat angka pada bagian dalamnya. Pada kenyataannya setiap nangka muda (tangtolang) yang dibelah memang akan tampak seperti membentuk angka tertentu, tinggal bagaimana anda menafsirkannya.
Cerita lain lagi, mengenai kodok buduk yang muncul saat jam 12 malam jumat kliwon (Ingat harinya harus jumat kliwon), kodok ditangkap lalu di kerik punggungnya dan akan tampak angka-angka tertentu jika anda sedang beruntung. Alhasil setiap jumat kliwon puluhan kodok buduk meregang nyawa karena kulitnya yang tipis harus dikerok silet
Belum lagi orang-orang yang nekat, rela menginap di kuburan yang dianggap angker hanya demi mendapatkan wangsit ataupun mimpi diberi nomor jitu. Cerita bahwa beberapa orang pernah mujur mendapatkan nomor jitu karena tidur dikuburan telah mendorong orang-orang untuk melakukan hal yang sama. Meskipun kenyataannya lebih banyak yang kecewa, uang melayang kulit budukan di gigitin nyamuk sepanjang malam.

Setelah seringkali mengalami kegagalan menembus nomor SDSB, kami pun mulai bosan dan tidak lagi memainkan jalangkung. Dari obrolanku dengan ko acan ku ketahui bahwa Bandar SDSB pun menggunakan jasa Jin dan setan untuk menjaga nomor yang akan keluar sehingga tidak bisa dilihat oleh siapapun. Pantas saja jasa paranormal laku keras pada saat itu baik untuk menembus nomor maupun untuk menjaganya, tinggal siapa yang lebih kuat.

Inilah sekelumit dunia mistik yang pernah hidup di kampungku, mungkin juga di tempat-tempat lainnya di Negara kita. Seiring perkembangannya kampungku pun sekarang mulai berubah menjadi kota. Mal dan pertokoan tumbuh dimana-mana, perlahan tapi pasti kisah-kisah mistik hanya menjadi dongeng orang tua kepada generasi dibawahnya. Beruntung aku masih sempat mengalaminya

salam


Nunu

Senin, 06 Desember 2010

mainan anak

Definisi

Mainan (toy) merupakan suatu obyek untuk dimainkan (play). Bermain (play) sendiri dapat diartikan sebagai interaksi dengan orang, hewan, atau barang (mainan) dalam konteks pembelajaran (learning) atau rekreasi.

Mainan (toy) dan bermain (play) merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran mengenal dunia dan tumbuh dewasa. Seorang anak menggunakan mainan untuk menemukan identitas, membantu tubuh menjadi kuat, mempejalari sebab dan akibat, mengembangkan hubungan, dan mempraktekkan kemampuan mereka. Mainan lebih dari sekedar bersenang-senang, karena mainan dapat digunakan untuk mempengaruhi aspek kehidupan.


Peran Mainan dalam Perkembangan Anak

Mainan memberikan hiburan sembari juga memberikan peran mendidik. Mainan mengembangkan perilaku kognitif dan merangsang kreativitas. Mainan juga mengembangkan kemampuan fisik dan mental yang pastinya diperlukan di kemudian hari oleh anak.

Mainan untuk bayi biasanya menggunakan suara, warna cerah, dan tekstur yang unik. Melalui bermain dengan mainan, bayi mulai mengenali bentuk dan warna. Mainan edukasi (educational toys) untuk anak biasanya mengandung puzzle, teknik pemecahan masalah, atau persamaan matematika.

Yang perlu diingat adalah tidak semua mainan sesuai untuk semua umur anak. Beberapa mainan dikhususkan untuk anak dengan rentang umur tertentu, yang tidak memberikan hasil baik atau bahkan bisa merusak perkembangan anak pada rentang umur yang berbeda.


Mainan dan Jenis Kelamin

Mainan tertentu, seperti barbie dan tentara, seringkali dianggap lebih sesuai untuk satu jenis kelamin tertentu. Kebanyakan orang percaya bahwa jenis kelamin dan pilihan jenis mainan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Bermain dengan mainan yang bukan untuk jenis kelaminnya seringkali mendapatkan pandangan yang negatif dari orangtua atau anak yang lain. Pada jaman ini, apabila seorang anak perempuan bermain dengan mainan untuk anak laki-laki lebih bisa diterima oleh lingkungan dibandingkan apabila seorang anak laki-laki bermain dengan boneka.


Tipe Mainan

 Mainan rakitan (construction toys)

Mainan rakitan merupakan kumpulan potongan-potongan yang terpisah, yang dapat digabungkan kembali menjadi beberapa model. Model-model yang populer seperti mobil, pesawat angkasa, dan rumah. Mainan rakitan yang paling umum adalah blok-blok kayu sederhana berwarna-warni.

Mainan rakitan ini sesuai untuk anak (dan juga orang dewasa) yang suka bekerja dengan tangan, suka memecahkan puzzle, dan suka berimajinasi.


 Boneka, hewan, dan miniature (dolls, animals, and miniatures)

Boneka merupakan model dari manusia, atau yang menyerupai manusia (contohnya Bert), atau hewan. Seringkali boneka dimaksudkan untuk dekorasi atau koleksi untuk anak yang sudah besar atau orang dewasa, namun kebanyakan boneka ditujukan sebagai mainan untuk anak-anak, terutama anak perempuan.


 Miniatur kendaraan (toy vehicles)

Anak-anak telah bermain dengan miniatur kendaraan sejak jaman kuno, dengan miniature kendaraan roda dua. Jaman sekarang mainan kendaraan telah berkembang, mencakup mainan miniatur mobil, pesawat terbang, kapal laut, dan kereta.


 Puzzle

Suatu puzzle merupakan suatu masalah atau misteri yang dipecahkan dengan kepandaian dan kreativitas. Solusi untuk puzzle mungkin membutuhkan pola yang sudah ada dan menciptakan aturan khusus. Puzzle berdasar pada proses penyelidikan dan penemuan untuk menyelesaikannya, yang mungkin dapat dipecahkan lebih cepat oleh mereka yang mempunyai kemampuan deduktif yang bagus. Sejarah puzzle ini telah melampaui ribuan tahun.

Ada berbagai tipe puzzle, seperti maze, yang merupakan tipe puzzle tour. Kategori lain meliputi puzzle konstruksi, puzzle batang (stick), puzzle lantai, puzzle angka, puzzle transport, puzzle gambar, puzzle logika, puzzle mekanik dan lain-lain.


 Mainan yang melibatkan aktivitas fisik

Banyak mainan melibatkan bermain secara aktif. Ini termasuk mainan seperti bola, hulahop, yo-yo, dan lain-lain. Bermain dengan mainan ini membuat anak berlatih fisik, membentuk tulang dan otot yang kuat. Melempar dan menangkap bola dapat mengembangkan kemampuan koordinasi tangan-mata anak.


 Mainan koleksi (collectable toys)

Beberapa mainan, seperti Barbie, menimbulkan antusiasme yang besar, sehingga menjadi mainan untuk dikoleksi. Oleh karena itu, beberapa mainan memang dipasarkan untuk orang dewasa sebagai koleksi. Beberapa orang membelanjakan sejumlah besar uang untuk bisa mendapatkan koleksi yang lengkap.


Aturan Keamanan

Banyak negara mempunyai standar keamanan untuk tipe-tipe mainan anak yang bisa dijual. Kebanyakan membatasi bahaya potensial yang bisa ditimbulkan, seperti mudah terbakar atau bisa membuat tercekik. Anak-anak sering mempunyai kebiasaan memasukkan mainan ke dalam mulut mereka, sehingga bahan mainan yang digunakan harus bebas racun. Bahan mainan juga tidak boleh mudah terbakar.

Anak-anak belum bisa membedakan mana mainan yang aman dan mana yang berbahaya, dan orang tua tidak selalu bisa memikirkan segala kemungkinan yang bisa muncul, sehingga aturan dan peringatan sangatlah penting dalam mainan anak.


sumber: wikipedia
Peranan Musik Bagi Perkembangan Anak
Dalam membesarkan anak, banyak faktor penting yang mendukung perkembangannya. Pola asuh orang tua merupakan faktor utama. Tetapi, faktor luar juga dapat membantu, salah satunya melalui musik.
Banyak penelitian telah dipublikasikan pada beberapa tahun terakhir ini, menguatkan alasan bahwa pelajaran musik memiliki efek positif terhadap perkembangan otak anak. Maka, akan baik jadinya apabila sejak usia dini, buah hati anda dapat diperkenalkan dengan musik.
Usia yang ideal untuk memulai pelajaran musik antara 3-6 tahun. Usia tersebut merupakan waktu terbaik untuk perkembangan pendengaran. Beranjak ke usia 8-9 tahun, otak kanan dan kiri. Apabila diberikan pendidikan musik sebelum usia 8 tahun, maka dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak.
Musik dipercaya dapat membantu perkembangan mental anak, meningkatkan koordinasi fisik, dan menambah keterampilan berbahasa. Selain itu musik dapat membantu meningkatkan kemampuan matematis dan sosial, melatih daya ingat dan juga kreativitas si buah hati.
Langkah awal untuk mengenalkan musik pada anak dapat berupa mengajak anak untuk mendengarkan musik saat sebelum tidur. Saat tersebut bisa anda pakai dengan memutar kaset atau compact disc (CD) lagu atau musik instrumental yang membuat relaksasi, sembari membaca buku cerita. Kaset untuk anak bisa juga berupa cerita dongeng dilengkapi diiringi bunyi-bunyian dan musik pengiring. Anda pun dapat melatih system motorik si kecil dengan mengajaknya untuk memeragakan cerita yang dibawakan.
Selain melalui pendengaran CD, Anda dapat membawa sang buah hati untuk belajar di tempat kursus musik. Usia dini adalah momen yang baik untuk mengenalkan musik. Kursus musik mempunyai banyak manfaat, mulai dari perkembangan otak hingga mengontrol emosi anak. Manfaat lainnya, meningkatnya kemampuan bersosialisasi diawali dengan interaksi si anak dengan pengajar dan dengan teman-teman di tempat kursus.
Hal lain yang didapat dari bermain musik ialah melatih empati dan menumbuhkan musikalitas anak dengan menggunakan lagu dan gerakan-gerakan yang merangsang koordinasi bagian otak. Alat musik yang direkomendasikan dipakai untuk usia dini adalah piano dan organ. Dentingan kedua alat musik tersebut bisa merangsang otak anak untuk lebih kreatif. Biola dan gitar juga baik untuk dipelajari anak Anda sejak kecil.

Sumber : Ragam "Kompas"
Melatih Daya Ingat Anak
Cara Jitu Latih Daya Ingat Anak
Kemampuan untuk mengingat sangat penting dilatih sejak balita guna mempersiapkan dirinya untuk memasuki jenjang pendidikan dasar yang lebih tinggi. Dengan kemampuan mengingat yang baik, anak akan lebih mudah menangkap, memahami, dan menerima pelajaran di sekolah nanti. Daya ingat juga berguna untuk membangun kemandirian dan rasa percaya diri anak.
Untuk melatih daya ingat anak yang baik, Anda bisa menggunakan berbagai cara dan stimulasi. Mulailah dari stimulasi yang sederhana, kemudian Anda bisa mengembangkannya menjadi sulit seiring dengan perkembangan anak.
Berikut beberapa permainan dan stimulasi yang bisa anda terapkan di rumah untuk melatih daya ingat anak. Permainan tebak gambar, merupakan bentuk stimulasi yang paling efektif untuk melatih daya ingat karena melalui permainan ini , anak terpacu untuk mengingat gambar berpasangan yang disodorkan. Pertama, Anda siapkan gambar berpasangan sesuai dengan tema yang Anda pilih (misalnya piring-gelas, buku-pensil). Gunakan warna-warna cerah untuk menarik perhatiannya. Sodorkan gambar tersebut pada anak dan beri dia waktu untuk mengingatnya, kemudian acak kartu-kartu tersebut dan biarkan anak menyusun ulang.
Permainan mencari perbedaan. Permainan ini bertujuan untuk merangsang anak membedakan gambar yang satu dengan yang lainnya. Persiapkan buku khusus yang banyak memberikan materi mencari perbedaan ini. Mulailah dari gambar yang sangat sederhana dan biarkan si kecil melihat dan mencari sendiri perbedaan di tiap gambar dengan memberikan tanda di masing-masing tempat.
Mendongeng pun bisa menjadi sarana melatih daya ingat anak. Pilihlah dongeng yang pendek namun memiliki alur cerita yang menarik. Mulailah mendongeng dan buatlah anak tertarik dengan dongeng Anda. Di tengah-tengah cerita, Anda bisa berhenti dan menanyakan kembali nama tokoh-tokoh yang telah Anda sebutkan, atau sepenggal cerita dari dongeng yang telah Anda bacakan. Bila anak tidak mampu, Anda bisa membantunya dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang mengarah.
Jangan lupa untuk memberikan pujian pada anak apabila mereka berhasil menyelesaikan permainan atau stimulasi dengan baik. Begitu pula sebaliknya, jika anak tidak berhasil, berikan kata-kata positif padanya agar anak tidak patah semangat dan kecewa.

Sumber : Fitur Klasika Anak “Kompas”
Ayah dan Seorang Putrinya

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda. Ayahnya menjawab: "Sebab Aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman: "Aku tidak mengerti."

Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan: "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan. Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya: "Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?" Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."

Hanya itu jawaban Sang Bunda. Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran. Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini. "Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. " "Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. " "Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak- anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan pengetahuan & menyadarkan Istrinya, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. " "Ku-berikan Kepada laki-laki tanggung jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh.. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. " AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH." Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...

Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. Dan lakukanlah yang terbaik untuknya..................Berbahagialah yang merasa sebagai ayah. Dan lakukanlah yang terbaik Buat keluarga kita................

Sumber : Catatan “RENUNGAN KISAH INSPIRATIF”
Ajari Karakter Baik pada Anak
Setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka, tidak hanya secara materil namun juga secara moril. Bahkan kalau memungkinkan, apapun yang anak-anak minta, orangtua berharap dapat memenuhinya.
Seringkali anak-anak merengek minta dibelikan mainan atau makanan yang dilihatnya saat jalan-jaln ke mall, pusat belanja, atau ke taman hiburan. Sayangnya, ketika sudah dibelikan, makanan atau mainan itu hanya didiamkan begitu saja.
Orangtua sudah sepatutnya mulai belajar memahami dan mengerti bagaimana kerakter anak sehingga mampu menebak apa yang sebenarnya dia inginkan atau hanya sekedar ‘lapar mata’ karena melihat benda-benda yang baru.
Saat anak meminta dibelikan sesuatu, orangtua hendaknya bertanya dengan hati-hati agar tidak terkesan melarang atau tidak setuju. Misalnya, saat anak minta dibelikan es krim, tanyakan, “apa kamu suka es krim?”, “kemarin kita pernah beli tapi kamu enggak makan, kalau dibuang kasihan yang jual bisa sedih.”
Pertanyaan yang diajukan dengan pelan-pelan, secara tidak langsung akan melatih anak berpikir untuk melakukan dan meminta sesuatu karena tahu akibat dari apa yang ditimbulkan.
Patut diingat pula jika anak-anak memiliki memori yang sangat kuat dan memiliki daya tangkap yang cepat dibandingkan orang dewasa. Masa-masa seperti ini adalah masa-masa emas dalam pembentukan karakter anak agar nantinya dapat tumbuh menjadi individu yang andal. Dengan melatih anak memahami keadaan sekitarnya, orangtua juga dapat melatih anak untuk berhemat dan bertenggang rasa serta tidak cengeng.
Orangtua memiliki pengaruh yang besar dalam karakter seorang anak karena anak-anak mencontoh sikap yang ditunjukan oleh kedua orangtuanya. Apabila orangtua terbiasa mengajarkan bertutur kata dengan baik dan tidak boros, maka anak pun akan mengikuti dengan sendirinya kebiasaan tersebut.

Sumber : Ragam "Kompas"


MENGAPA HARUS MEMELIHARA KAMBING BOER

"DAGING UNTUK MASA DEPAN"
Sumber : Dr. Ted dan Linda Shipley, Malang, Indonesia

Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang ter-registrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata "Boer" artinya petani. Kambing Boer merupakan satu-satunya kambing pedaging yang sesungguhnya, yang ada di dunia karena pertumbuhannya yang cepat. Kambing ini dapat mencapai berat dipasarkan 35 - 45 kg pada umur lima hingga enam bulan, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 - 0,04 kg per hari. Keragaman ini tergantung pada banyaknya susu dari induk dan ransum pakan sehari-harinya. Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40% - 50% dari berat tubuhnya.
Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari.
KARAKTERISTIK KAMBING BOER JANTAN
Boer jantan bertubuh kokoh dan kuat sekali. Pundaknya luas dan ke belakang dipenuhi dengan pantat yang berotot. Kambing Boer dapat hidup pada suhu lingkungan yang ekstrim, mulai dari suhu sangat dingin (-25oC) hingga sangat panas (43oC) dan mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Tahan terhadap penyakit. Mereka dapat hidup di kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput. Secara alamiah mereka adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.
Kambing Boer jantan dapat menjadi hewan yang jinak, terutama jika terus berada di sekitar manusia sejak lahir, meskipun ia akan tumbuh dengan berat badan 120 - 150 kg pada saat dewasa (umur 2-3 tahun). Mereka suka digaruk dan digosok di bagian belakang telinganya, hingga punggung dan sisi perutnya. Mereka dapat mudah ditangani dengan memegang tanduknya. Mereka dapat juga dilatih dituntun dengan tali. Namun, sebaiknya jangan mendorong bagian depan kepalanya karena mereka akan menjadi agresif.
Boer jantan dapat kawin di bulan apa saja sepanjang tahun. Mereka berbau tajam karena hal ini untuk memikat betina. Seekor pejantan dapat aktif kawin pada umur 7-8 bulan, tetapi disarankan agar satu pejantan tidak melayani lebih dari 8 - 10 betina sampai pejantan itu berumur sekitar satu tahun. Boer jantan dewasa (2 - 3 tahun) dapat melayani 30 - 40 betina. Disarankan agar semua pejantan dipisahkan dari betina pada umur 3 bulan agar tidak terjadi perkawinan yang tidak direncanakan. Seekor pejantan dapat mengawini hingga selama 7 - 8 tahun.
KARAKTERISTIK KAMBING BOER BETINA
Boer betina tumbuh seperti jantan, tetapi tampak sangat feminin dengan kepala dan leher ramping. Ia sangat jinak dan pada dasarnya tidak banyak berulah. Ia dapat dikawinkan pada umur 10 - 12 bulan, tergantung besar tubuhnya. Kebuntingan untuk kambing adalah 5 bulan. Ia mampu melahirkan anak-anak tiga kali dalam dua tahun. Betina umur satu tahunan dapat menghasilkan 1 - 2 anak. Setelah beranak pertama, ia biasanya akan beranak kembar dua, tiga, bahkan empat. Boer induk menghasilkan susu dengan kandungan lemak sangat tinggi yang cukup untuk disusu anak-anaknya. Ketika anaknya berumur 2½ - 3½ bulan induk mulai kering. Boer betina mempunyai dua hingga empat puting, tetapi kadangkala tidak semuanya menghasilkan susu. Sebagai ternak yang kawinnya tidak musiman, ia dapat dikawinkan lagi tiga bulan setelah melahirkan. Birahinya dapat dideteksi dari ekor yang bergerak-gerak cepat disebut "flagging". Boer betina mampu menjadi induk hingga selama 5 - 8 tahun. Betina dewasa (umur 2-3 tahun) akan mempunyai berat 80 - 90 kg. Boer betina maupun jantan keduanya bertanduk.
PERKAWINAN SILANG DENGAN KAMBING LOKAL
Kambing lokal yang dipelihara di Indonesia berasal dari berbagai varietas kambing jenis perah. Jika Boer jantan dikawinkan dengan kambing lokal, baik secara alam atau dengan inseminasi buatan, hasil persilangannya (F1) yang memiliki 50% Boer sangatlah mengagumkan. Keturunan F1 ini akan membawa kecenderungan genetik yang kuat dari Boer. Besarnya tubuh dan kecepatan pertumbuhannya akan tergantung pada besarnya kambing lokal yang dikawinkan. Tergantung dari ransum pakannya, hasil silangan jantan dapat mencapai berat dipasarkan 35 - 45 kg dalam waktu enam sampai delapan bulan, dengan peningkatan jumlah daging pada karkas lebih banyak dari yang dihasilkan anak kambing lokal dengan umur yang sama. Penting untuk dipahami bahwa protein membentuk otot. Penggunaan jagung, tanaman leguminosa dan rumput lokal merupakan sumber protein alami yang sangat bagus. Pada umur satu minggu, anak kambing harus disediakan pakan dari sumber yang sama dengan induknya. Meskipun mereka masih menyusu induknya, mereka akan mulai makan hijauan pada umur sangat muda. AIR MINUM TERSEDIA SETIAP SAAT ADALAH PENTING baik untuk induk maupun anaknya.

Kami menganjurkan peternak untuk mengkastrasi/ mengebiri semua persilangan Boer jantan. Hal ini akan mengurangi perkawinan yang tidak direncanakan dan untuk menghasilkan ternak dengan kecepatan pertumbuhan yang tinggi dalam mempersiapkan mereka untuk dijual sebagai pedaging. Pada umur 6 - 8 bulan, kambing Boer jantan sudah siap untuk dipasarkan. Betina 50% Boer dapat didaftarkan (diregistrasikan) ke Registrasi Kambing Boer Indonesia (Indonesia Boer Goat Registry) dan akan memperoleh Sertifikat untuk membuktikan garis keturunan (bloodlines) mereka. Pada saat kambing betina 50% Boer ini berumur kira-kira satu tahun, tergantung pertumbuhannya, ia dapat dikawinkan dengan pejantan Boer dari garis keturunan yang berbeda dengan ayahnya. Anak-anak yang lahir dari 50% Boer akan menjadi 75% Boer (F2). Kambing jantan 75% Boer hendaknya dikastrasi /dikebiri dan dijual untuk dagingnya. Betina 75% Boer, saat berumur satu tahun, dapat dikawinkan dengan pejantan Boer dari garis keturunan yang berbeda dengan ayah atau kakeknya. Ia akan menghasilkan anak-anak 88% Boer (F3). Generasi selanjutnya (F4) adalah 94% Boer dan generasi kelima (F5) adalah 97% Boer. Pada generasi kelima (97%) sertifikat registrasinya akan menunjukkan ternak tersebut sebagai "Kambing Boer Bangsa Murni" ("Purebred Boer Goat").

Istilah "Kambing Boer Bangsa Murni" akan digunakan oleh Registrasi Kambing Boer Indonesia jika seekor kambing sudah mencapai paling tidak generasi kelima baik dari sisi induk maupun pejantan berdasarkan catatan silsilahnya. Istilah "Breed-up" akan digunakan jika jenis kambing lain disilangkan dengan pejantan Boer, dan setiap generasi berikutnya selalu dikawinkan dengan pejantan kambing Boer. Setiap betina breed-up dapat diregistrasi. Pejantan HANYA dapat diregistrasi jika sudah mencapai generasi kelima (97%) dan disebut sebagai "Boer Bangsa Murni" dan digunakan sebagai bibit.

REGISTRASI KAMBING BOER INDONESIA

Untuk memperoleh Registrasi Kambing Boer secara Nasional (Boer Goat National Registry) adalah sangat penting. Setiap Kambing Boer Bangsa Murni, dan juga Boer silangan akan memiliki nilai tersendiri karena mereka masing-masing memiliki Sertifikat Pengenal sendiri yang menunjukkan bukti garis keturunan dan silsilah Boer mereka. Setiap breed-up menghasilkan kambing betina yang lebih berharga. Setelah generasi kelima, baik persilangan jantan maupun betina dapat diregistrasi sebagai "Boer Bangsa Murni". Dengan demikian, para peternak di Indonesia sekarang dimungkinkan untuk memiliki baik Kambing Boer Bangsa Murni maupun silangannya.

Kelompok kambing Boer Bangsa Murni Ter-registrasi yang ada di Malang saat ini, diimpor dari Australia. Mereka aslinya berasal dari kelompok kambing kualitas unggulan teratas di Afrika Selatan. Mereka disumbangkan oleh Latter-Day Saint Charities (LDSC) kepada Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Mereka mewakili enam garis keturunan kualitas atas yang berbeda. Kelompok genetik yang besar ini tersedia untuk peternak Indonesia maupun negara-negara lain di Asia. Semen kambing Boer, dan ternak hidup akan siap untuk dijual pada tahun 2005. Semuanya akan dilengkapi sertifikat registrasi yang dikeluarkan oleh Perbibitan Kambing Boer Indonesia (Indonesia Boer Goat Breeders).

"Industri Kambing Boer Indonesia memiliki masa depan yang positif dan cerah. Dengan pengenalan Kambing Boer ke Indonesia, hal ini berarti peternak sekarang dapat menghasilkan ternak pedaging kualitas teratas dalam waktu lebih singkat dengan jumlah daging lebih banyak. Pangsa pasar untuk daging kambing, baik pasar lokal atau internasional terbuka sangat lebar."



(Klik di sini untuk menghubungi kami)





©2005 IndonesiaBoerGoat.com
SARJANA PETERNAKAN MAU KEMANA
Sarjana merupakan asset Negara yang cukup potensial, baik dalam peningkatan SDM maupun peningkatan pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan pembangunan yang dilaksanakan saat ini , maka kebutuhan sarjana pun juga semakin meningkat. Tenaga kerja yang dibutuhkan saat ini tidak hanya mempunyai kualifikasi sarjana saja, tetapi sarjana yang mempunyai kemampuan multi skilling, dan flexible yang menuju ke kemampuan entrepreneurship. Tanpa itu semua maka jangan banyak berharap dapat terserap dalam lapangan kerja . ini berlaku pula dalam bidang peternakan , khususnya sarjana peternakan .
Ketika lulus dari perguruan tinggi maka kebutuhan mencari kerja menjadi prioritas utama. Bekal IPK tidaklah cukup karena persaingan sangat ketat, maka kemampuan dan keahlian lain diperlukan pada saat itu, seperti bahasa asing, komputer, akutansi, wirausaha ataupun koneksi menjadi sarana seorang pencari kerja untuk mencani pekerjaan.
Dr. Soehadji, mengemukakan bahwa untuk siap tempurmemasuki lapangan kerja setidaknya harus memiliki 5 kriteria. Kriteria tersebut adalah : menguasai bidangnya; dapat berpikir dan bertindak secara konsepsional; komunikatif ¬; siap kerja ;dapat berfikir secara sistematis, analisis dan logic.
Dengan kemampuan yang pas-pasan saja, sulit bagi sarjana peternakan untuk berkompetisi¬. Betapa tidak , karena pada saat ini terdapat kurang lebih 40 perguruan tinggi yang mempunyai fakultas/jurusan peternakan . Dengan asumsi setiap tahunnya dihasilkan 1000 orang sarjana maka akan sulit menyalurkan pekerjaan bagi mereka Kondisi in diperparah dengan dibukanya program-program baru dengan dalih tuntutan pasar, walaupun sudah jelas lulusan yang ada saat ini mengalami kesulitan memperoleh pekerjaan.
Data yang di tampilkan oleh sebuah majalah peternakan belum lama ini sudah sepantasnya mendapat perhatian kita. Jumlah sarjana pertanian (termasuk ¬ peternakan ) sampai tahun 1991
mencapai 92.129 orang, sementara peluang kerja yang tersedia hanya untuk 27.721 orang. Sedangkan 64 ribu sarjana lainnya entah bekerja dimana?.Dirjen Peternakan mengemukakan bahwa secara umum penyerapan tenaga kerja yang diukur dari ST/HCK riil pada tahun 1991 masih rendah sampai akhir pelita VI. Sub sektor peternakan di¬proyeksikan mampu menye¬rap tambahan kerja sebanyak 456 ribu orang yang tersebar pada berbagai tipologi usaha.
Melihat ketatnya tingkat persaingan untuk berkompetisi di bidang peternakan, maka tak heran bila banyak diantara S.Pt. yang, menyeberang atau alih profesi. Pada satu sisi kita lihat kenyataan ini cukup memprihatinkan , tapi pada sisi lain dapat menunjukan bahwa lulusan fapet dapat berkompetisi di bidang profesi lainnya.
Pada saat ini terdapat kecenderungan para pengusaha swasta menggunakan tenaga kerja terdidik dari berbagai disiplin ilmu, sehingga lulusan fapet pun ikut terserap pada bidang profesi non peternakan , seperti perbankan, asuransi, farmasi, pers,periklanan dan lain-lainnya. Kondisi demikian hendaknya menjadi pertim¬bangan atas kebijakan kurikulum pendidikan dalam fakultas untuk memberikan mata kuliah-mata kuliah yang mengikuti perkembangan jaman, dan mulai menanggalkan kurikulum zaman baheula. Kemudian yang tak kalah pentingnya perlu dipikirkan kembali nasib lulusan perguruan tinggi peternakan akan disalurkan kemana dimasa mendatang? (tulisan ini dimuat di majalah Interest edisi ke 4, april, 1995)
Bandingkan dengan kebutuhan dokter hewan yang tiap tahun terserap dibidang yang memang berhubungan dengan profesinya. Seperti yang terlihat pada tulisan berikut ini
IPB: Kebutuhan Dokter Hewan Meningkat
Selasa, 23 November 2010 12:23 WIB
Bogor, (tvOne)

Dalam beberapa tahun terakhir kebutuhan masyarakat akan keberadaan dokter hewan cenderung mengalami peningkatan, kata Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor Prof Dr Ir I Wayan Teguh Wibawan."Kebutuhan masyarakat akan dokter hewan dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan," kata Prof Dr Ir I Wayan Teguh Wibawan di Bogor, Selasa.Menurut dia, secara umum semua daerah di Indonesia mengalami peningkatan kebutuhan terhadap dokter hewan.Kebutuhan tertinggi, lanjut dia, dialami Provinsi Jawa Barat, karena dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan permintaan terhadap dokter hewan."Gubernur Jawa Barat meminta untuk meningkatkan pelayanan dan mendistribusikan dokter hewan ini tidak hanya di wilayah Jabodetabek," ujarnya.Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan menaruh perhatian besar terhadap keberadaan profesi dokter hewan.Saat pelaksanaan Idul Adha, Gubernur Jawa Barat memimpin pelepasan tim dokter hewan dari IPB ke berbagai daerah di Jabodetabek, untuk memeriksa hewan kurban yang akan disembelih.Kebutuhan Pemprov Jawa Barat maupun Pemprov lainnya di Indonesia terhadap dokter hewan tidak hanya saat Idul Adha, namun untuk seterusnya, terutama untuk mengawasi kesehatan hewan di pejagalan dan pusat peternakan baik milik pemerintah, swasta maupun masyarakat. (Ant)
Umar dan Ibu Pemasak Batu
Suatu masa dalam kepemimpinan Umar, terjadilah Tahun Abu. Masyarakat Arab, mengalami masa paceklik yang berat. Hujan tidak lagi turun. Pepohonan mengering, tidak terhitung hewan yang mati mengenaskan. Tanah tempat berpijak hampir menghitam seperti abu.
Putus asa mendera di mana-mana. Saat itu Umar sang pemimpin menampilkan kepribadian yang sebenar-benar pemimpin. Keadaan rakyat diperhatikannya saksama. Tanggung jawabnya dijalankan sepenuh hati. Setiap hari ia menginstruksikan aparatnya menyembelih onta-onta potong dan menyebarkan pengumuman kepada seluruh rakyat. Berbondong-bondong rakyat datang untuk makan. Semakin pedih hatinya. Saat itu, kecemasan menjadi kian tebal. Dengan hati gentar, lidah kelunya berujar, “Ya Allah, jangan sampai umat Muhammad menemui kehancuran di tangan ini.”
Umar menabukan makan daging, minyak samin, dan susu untuk perutnya sendiri. Bukan apa-apa, ia khawatir makanan untuk rakyatnya berkurang. Ia, si pemberani itu, hanya menyantap sedikit roti dengan minyak zaitun. Akibatnya, perutnya terasa panas dan kepada pembantunya ia berkata “Kurangilah panas minyak itu dengan api”. Minyak pun dimasak, namun perutnya kian bertambah panas dan berbunyi nyaring. Jika sudah demikian, ditabuh perutnya dengan jemari seraya berkata, “Berkeronconglah sesukamu, dan kau akan tetap menjumpai minyak, sampai rakyatku bisa kenyang dan hidup dengan wajar.”
Hampir setiap malam Umar bin Khattab melakukan perjalanan diam-diam. Ditemani salah seorang sahabatnya, ia masuk keluar kampung. Ini ia lakukan untuk mengetahui kehidupan rakyatnya. Umar khawatir jika ada hak-hak mereka yang belum ditunaikan oleh aparat pemerintahannya.
Malam itu pun, bersama Aslam, Khalifah Umar berada di suatu kampung terpencil. Kampung itu berada di tengah-tengah gurun yang sepi. Saat itu Khalifah terperanjat. Dari sebuah kemah yang sudah rombeng, terdengar seorang gadis kecil sedang menangis berkepanjangan. Umar bin khattab dan Aslam bergegas mendekati kemah itu, siapa tahu penghuninya membutuhkan pertolongan mendesak.
Setelah dekat, Umar melihat seorang perempuan tua tengah menjerangkan panci di atas tungku api. Asap mengepul-ngepul dari panci itu, sementara si ibu terus saja mengaduk-aduk isi panci dengan sebuah sendok kayu yang panjang.
“Assalamu’alaikum,” Umar memberi salam.
Mendengar salam Umar, ibu itu mendongakan kepala seraya menjawab salam Umar. Tapi setelah itu, ia kembali pada pekerjaannya mengaduk-aduk isi panci.
“Siapakah gerangan yang menangis di dalam itu?” tanya Umar.
Dengan sedikit tak peduli, ibu itu menjawab, “Anakku….”
“Apakah ia sakit?”

“Tidak,” jawab si ibu lagi. “Ia kelaparan.”
Umar dan Aslam tertegun. Mereka masih tetap duduk di depan kemah sampai lebih dari satu jam. Gadis kecil itu masih terus menangis. Sedangkan ibunya terus mengaduk-aduk isi pancinya.
Umar tidak habis pikir, apa yang sedang dimasak oleh ibu tua itu? Sudah begitu lama tapi belum juga matang. Karena tak tahan, akhirnya Umar berkata, “Apa yang sedang kau masak, hai Ibu? Kenapa tidak matang-matang juga masakanmu itu?”
Ibu itu menoleh dan menjawab, “Hmmm, kau lihatlah sendiri!”
Umar dan Aslam segera menjenguk ke dalam panci tersebut. Alangkah kagetnya ketika mereka melihat apa yang ada di dalam panci tersebut. Sambil masih terbelalak tak percaya, Umar berteriak, “Apakah kau memasak batu?”
Perempuan itu menjawab dengan menganggukkan kepala.
“Buat apa?”
Dengan suara lirih, perempuan itu kembali bersuara menjawab pertanyaan Umar, “Aku memasak batu-btu ini untuk menghibur anakku. Inilah kejahatan Khalifah Umar bin Khattab. Ia tidak mau melihat ke bawah, apakah kebutuhan rakyatnya sudah terpenuhi belum. Lihatlah aku. Aku seorang janda. Sejak dari pagi tadi, aku dan anakku belum makan apa-apa. Jadi anakku pun kusuruh berpuasa, dengan harapan ketika waktu berbuka kami mendapat rejeki. Namun ternyata tidak. Sesudah magrib tiba, makanan belum ada juga. Anakku terpaksa tidur dengan perut yang kosong. Aku mengumpulkan batu-batu kecil, memasukkannya ke dalam panci dan kuisi air. Lalu batu-batu itu kumasak untuk membohongi anakku, dengan harapan ia akan tertidur lelap sampai pagi. Ternyata tidak. Mungkin karena lapar, sebentar-sebentar ia bangun dan menangis minta makan.”Ibu itu diam sejenak. Kemudian ia melanjutkan, “Namun apa dayaku? Sungguh Umar bin Khattab tidak pantas jadi pemimpin. Ia tidak mampu menjamin kebutuhan rakyatnya.”Mendengar penuturan si Ibu seperti itu, Aslam akan menegur perempuan itu. Namun Umar sempat mencegah. Dengan air mata berlinang ia bangkit dan mengajak Aslam cepat-cepat pulang ke Madinah. Tanpa istirahat lagi, Umar segera memikul gandum di punggungnya, untuk diberikan kepada janda tua yang sengsara itu.
Karena Umar bin Khattab terlihat keletihan, Aslam berkata, “Wahai Amirul Mukminin, biarlah aku saya yang memikul karung itu….”
Dengan wajah merah padam, Umar menjawab sebat, “Aslam, jangan jerumuskan aku ke dalam neraka. Engkau akan menggantikan aku memikul beban ini, apakah kau kira engkau akan mau memikul beban di pundakku ini di hari pembalasan kelak?”
Aslam tertunduk. Ia masih berdiri mematung, ketika tersuruk-suruk Khalifah Umar bin Khattab berjuang memikul karung gandum itu. Angin berhembus. Membelai tanah Arab yang dilanda paceklik.
sumber: Dakwatuna.com