Senin, 27 Juni 2011


Mentari sore yang menyorot tajam mengiringi langkah gontai seorang lelaki di sisi rel kereta api. Siluet senja menghadirkan bayang-bayang tajam tubuhnya. Menyinari rambut hitam yang sudah mulai di tumbuhi uban di sana sini. Tubuhnya tampak kotor berdebu, sudah dua hari tubuhnya tak tersentuh air.. Ketika langkah nya sudah serasa sangat berat, diapun duduk, merenung memikirkan guratan nasib yang harus dijalaninya. Kepedihan dan keputus asaan tampak pada sorot matanya yang sayu. Wajahnya tampak menua dalam beberapa tahun ini. Tak ada lagi gairah hidup pada bola matanya, kosong tak berseri. Tubuh hidup dengan jiwa yang sudah lama sekarat di dera penderitaan batin yang panjang.

Duduk diatas rumput yang mengering seperti jiwanya. Merenungi, kilas balik kehidupan yang dilaluinya yang muncul bagaikan potongan-potongan puzzle. Potongan-potongan kisah bahagia dan sedih yang bercampur aduk menjadi satu.

********

Tony, lelaki ganteng anak orang kaya yang terbiasa hidup enak sedari kecil. Apapun yang di inginkan nya akan di penuhi sang Ayah. Sampai suatu saat, serangan jantung merengut nyawa ayahnya. Padahal dua tahun lalu, baru saja ia di tinggal ibunya. Saat itu kematian sang ayah yang sebanarnya tidak terlalu dekat dengan dirinya pun serasa menyakitkan. Harta warisan ayah akhirnya di bagikan kepada 3 orang isteri dan 6 orang anak-anaknya. Kekayaan yang dimiliki ayah nya lumayan besar, sehingga ketika di bagikan pun tiap orang mendapatkan bagian yang cukup. Namun gaya hidup nya yang boros dan senang berfoya-foya membuat harta warisan nya segera saja menyusut.

Ketika menyadari itu, tony segera saja memutuskan untuk menikahi pacar nya. Harapan nya jika sudah menikah mudah-mudahan akan timbul kesadaran dalam dirinya untuk manjalani hidup dengan “normal” seperti layaknya orang-orang yang sudah berkeluarga.

Kebahagiaan begitu membuncah pada tahun-tahun awal perkawinan nya. Isteri yang rupawan, rumah mungil tipe 36 yang asri dan seorang anak perempuan cantik cukup sudah rasa kebahagiaan yang di dapat. Untuk kebutuhan sehari-hari, Tony menarik angkot yang di beli nya dari sisa uang warisan ayahnya. Selama itu, penghasilan nya sebagai supir dia anggap cukup menghidupi isteri dan anak nya.

Namun beberapa tahun belakangan ini, penghasilan dari angkot sudah tidak dapat di harapkan lagi. Penumpang semakin sepi karena banyaknya motor-motor kreditan. Para pekerja langganan nya saat ini sebagian besar sudah menggunakan sepeda motor untuk keperluan transportasi mereka. Jumlah penumnpang semakin sedikit sementara jumlah angkot semakin banyak saja. Penghasilan pun kian menurun. Sementara itu, gaya hidup isterinya semakin hari bukan nya semakin sederhana malah semakin glamour saja.

Mulailah babak baru dalam rumah tangga mereka. Pertengkaran-pertengakaran besar kerap mewarnai mahligai rumah tangga nya. Persoalan selalu berkutat pada masalah ekonomi. Penghasilannya sebagai supir angkot Cuma cukup buat makan sehari-hari saja. Kebutuhan-keutuhan lainnya yang sebenarnya tidak terlalu penting sudah tentu tidak dapat lagi dia berikan. Evi sang isteri mulai mengeluh kekurangan uang belanja.

Tahun-tahun berikutnya makian-makian dari sang isteri kerap terlontar dari bibir indahnya. Tony yang memang penyabar hanya menerima dengan diam. Diam, memang hanya itulah yang dapat dia lakukan. Tony terlalu lemah untuk menunjukan ketegasannya. Terlalu takut kehilangan isteri dan anaknya. Diam meskipun belakangan dia tahu perselingkuhan yang sering dilakukan oleh isterinya. Diam yang kemudian mengerogoti mental dan jiwa nya selama bertahun-tahun. Bertahan dari segala macam kezaliman yang dilakukan isterinya. Lelaki lemah ini Cuma berharap pada anak semata wayang nya yang mulai remaja. Bertahan dari terpaan gelombang demi seorang anak perempuan yang sangat di cintainya.

Namun semakin dewasa sang anak pun sudah semakin mirip dengan ibunya. Kecantikan wajahnya tidak di imbangi dengan kecantikan hatinya. Kata-kata kotor dan makian kerap mulai terdengar dari bibirnya. Tony hanya mengurut dada menerima perlakuan anaknya. Gaya hidup mewah dengan penampilan ABG khas jaman sekarang. Tidak mau tahu apakah bapaknya mampu atau tidak. Semua keinginannya harus dipenuhi. Jika tidak, bibirnya yang tipis itu akan memuntahkan kata-kata tajam yang sangat menyakitkan.

Malam ini, Sofi mulai merengek lagi minta di belikan blackberry, yang tentu saja tidak dapat dia penuhi. Sumpah serapah pun segera meluncur dari bibir anaknya. Tony yang memang dalam kondisi lelah setelah seharian menarik angkot, sudah hilang kesabarannya. Sebuah pukulan pun segera mendarat di wajah Sofi. Anaknya pun segera terjatuh sambil menangis meraung-raung. Isterinya yang terkejut segera datang dan mengusir nya dari rumah. “Pergi kau lelaki pecundang. Tidajk ada lagi yang bisa kuharapkan dari mu, pergi kau, pergi, aku sudah tak tahan ,kita bercerai”!!. Rumah itu memang dibeli atas nama isterinya, meskipun uang nya adalah uang miliknya. Selama ini isterinya merasa lebh berhak memiliki rumah itu.

Angkot kembali dia pacu dengan kecepatan tinggi. Tak tentu arah yang akan di tuju yang penting Menjauh meninggalkan bayang-bayang isteri dan anak. Baru berhenti setelah bensin di tangki mobilnya sudah kosong. Keluar dari mobilnya, diapun melangkah lunglai, menyusuri jalan-jalan yang ramai lalulalang kendaraan. Langkah kaki membawanya ke arah rel kereta api didaerah Depok.

*******

Di sore yang berdebu ini,kata-kata hinaan itu masih saja terngiang di telinga nya. Makian isterinya terasa sudah sangat biasa buat dirinya, tapi makian sofi, anak perempuan yang sangat di sayanginya serasa sangat menusuk hati dan perasaan nya. Hancur sudah semua benteng ketulian yang coba dia bangun untuk meredam semua kata-kata hinaan isterinya. “Apa kau tidak ingat nak, hari-hari indah yang pernah kita lalui bersama di masa-masa kecil mu. Betapa aku selalu memanjakan mu meskipun terkadang sulit”, demikian hati kecilnya berbisik.

Dada nya serasa sesak, suara-suara, bisikan, makian, bercampur manjadi satu. Matanya mulai berkunang-kunang, menatap nanar rangkaian kereta di ujung sana. Tiba-tiba sesosok tuibuh tampak di depannya, Menggapai-gapai kan tangan. Mamanya tampak di depan sana, memakai pakaian putih bersih, tersenyum manis padanya sambil melambaikan tangan nya. “ Tony, tony kemari nak, ayolah ikut mama, sudah cukup semua penderitaan mu, ayo kesini nak”!

Tony melangkah menghampiri sang mama.Terdengar teriakan-teriakan di belakang nya tapi ia tak menghiraukannya. Kakinya melangkah dengan mantap keatas rel.

Bayangan hitam, datang dengan tiba-tiba menghantam tubuhnya, semua orang berteriak. Hanya sesaat kekagetan itu datang pada dirinya, selanjutnya dia bisa memegang tangan sang mama. Perempuan tua itu memeluknya dengan hangat.

Dari sudut matanya dia lihat orang-orang berlarian menghampiri, sesaat kemudian potongan tubuh yang hancur tampak dikumpulkan di pinggir rel. Sebuah Koran menutupi tubuh yang bersimbah darah itu. Hilang sudah beban berat dalam dirinya. Semua terasa ringan dan tentram dalam bayang-bayang siluet senja yang mulai pudar.



*Sebuah kisah tentang seorang kawan, selamat jalan kawan, semoga kau tenang di alam sana
pernah di posting di kompasiana tanggal 26 Juni 2011

Sabtu, 11 Juni 2011


Kehadiran anak dalam suatu keluarga adalah suatu penyempurna kebahagiaan yang sangat didambakan oleh setiap pasangan. Anak laki-laki dan anak perempuan sama saja demikian orang banyak memberikan nasehat. Namun ada kalanya jenis kelamin merupakan dambaan lain dari lahirnya seorang anak. Ada anak laki-laki dan ada anak perempuan dianggap akan lebih menyempurnakan kebahagiaan yang diperoleh. Banyak pasangan suami isteri hanya dikaruniai anak laki-laki saja atau anak perempuan saja. Bahkan tak jarang pasangan suami isteri yang tidak di karuniai anak.

Bagi sebagian kalangan seperti keluarga-keluarga Raja tentu lebih mendambakan kelahiran anak-laki-laki. Di kekaisaran Jepang yang paternalistic anak laki-laki adalah syarat mutlak untuk dapat menerusksn tahta kerajaan. Masalah anak laki-laki atau perempuan bisa menjadi masalah besar di Negara seperti jepang ini. Hal ini terkait dengan undang-undang di kekaisaran Jepang yang mensyaratkan laki-laki untuk menjadi kaisar jepang.

Dapatkah manusia memanipulasi kelahiran sehingga sesuai dengan jenis kelamin yang diinginkan. Di dunia kedokteran sebenarnya ada teknik tertentu yang diharapkan dapat meningkatkan rasio kelahiran seorang anak dengan jenis kelamin yang di harapkan. Namun ini juga tidak menjamin kelahiran sesuai dengan keinginan, karena sesungguhnya semua masih rahasia dari Allah SWT.


Secara Medis

Secara medis sepertinya sudah sering di bahas dibeberapa forum dan blog. Secara umum berhubungan erat dengan kondisi asam basa pada vagina. Jika kondisi vagina asam maka kemungkinan besar anak yang dilahirkan adalah perempuan, sedangkan dalam kondisi basa, kemungkinan nya anak lak-laki. Manipulasi keasaman dan kebasaan pada vagina dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.Dari mulai pemberian soda kue yang dicampur dengan air sampai dengan cuka. Jika penetrasi dilakukan dekat dengan servix dan vagina dalam kondisi basa,maka kemungkinan besar anak yang dihasilkan adalah anak laki-laki. Jika Jika ejakulasi dilakukan jauh dari servix dan vagina dalam kondisi asam, maka kemungkinan besar akan dihasilkan anak perempuan. Namun semua ini hanyalah teori berdasarkan karakteristik sperma dan vagina, tidak bisa di jadikan patokan. Kenyataannya secara praktek, teknik ini juga seringkali mengalami kegagalan.

SecaraTradisional

Di kampungku ada suatu tradisi unik jika kita ingin mempunyai anak sesuai keinginan kita. Hal ini di alami sendiri oleh ibuku beberapa tahun yang lalu. Tahun 1979, saat itu ibuku mempunyai empat orang anak yang semuanya laki-laki. Pada saat itu ibuku sedang hamil 3 bulan dan mendambakan kelahiran anak perempuan diantara empat anak laki-lakinya. Seorang tetua dikampungku menyarankan untuk mengadakan Tradisi Tukar Centong. Tradisi ini lazim di lakukan untuk orang-orang yang mendambakan kehadiran seorang anak sesuai denagn jenis kelamin yang diinginkan. Centong yang di gunakan dalah centong yang terbuat dari kayu bukan dari plastic seperti yang biasa di pakai saat ini.

Tradisi ini mempertemukan dua keluarga yang mendambakan anak dengan jenis kelamin yang berbeda. Ibuku mendambakan kelahiran anak perempuan sedangkan keluarga pak Dayat mendambakan kelahiran anak laki-laki. Ibuku mempunyai empat orang anak semuanya laki-laki. Pak Dayat mempunyai 5 orang anak yang semuanya perempuan. Bu ningsih isteri pak dayat saat itu juga hamil 3 bulan.

Di pertemukanlah dua keluarga ini. Pada hari yang ditentukan masing-masing keluarga membawa sebuah centong nasi yang terbuat dari kayu. Serangkaian doa-doa pun dipanjatkan kemudian dilakukan pertukaran centong seperti layaknya pertukaran MOU (Memorandum of understanding) antara dua pihak. Ibuku menerima centong yang terbuat dari kayu rambutan sedangkan bu ningsih memperoleh centong yang terbuat dari kayu nangka. Segala ritual rela mereka jalani demi untuk mendapatkan anak sesuai dengan jenis kelamin yang di inginkan. Acara ditutup dengan pembacaan doa dan makan bersama.

Waktu pun terus berlalu, ibuku harap-harap cemas menanti kelahiran anak kelimanya. Akhirnya pada hari sabtu tanggal 23 September 1979, lahirlah adik ku, perempuan. Kebahagiaan saat itu begitu membuncah di dada ibuku. Lengkap sudah kebahagiaannya dalam berumah tangga. Lima anak, empat laki-laki dan ditutup oleh kelahiran anak perempuan yang di dambakan nya.

Lalu bagaimana dengan ibu nIngsih?

Amazing, Ibu ningsih melahirkan anak laki-laki yang sangat di tunggu-tunggunya.Kebahagiaan pun menaungi rumah keluarga ini. Lima orang anak perempuan dan ditutup dengan seorang anak laki-laki.Doa syukur pun segera di panjatkan oleh kedua keluarga ini.

Ritual tradisional ini memang sudah sejak lama ada dikampungku, namun keberhasilannya pun tidak bisa seratus persen. Entah kebetulan saja atau bukan, yang jelas ibuku sudah membuktikan bahwa ritual tukar centong ternyata mampu menjawab penantiannya selama ini. Sudah banyak pasangan yang tertolong dengan tradisi ini. Meskipun ada juga yang mengalami kegagalan.

Kini ritual tukar centong yang terbilang unik ini sudah lama tidak dilakukan. Saat ini banyak pasangan muda yang tidak terlalu mempersoalkan jenis kelamin anak nya, laki-laki atau perempuan sama saja. Sehingga tradisi inipun sudah semakin jarang dilakukan. Jumlah anak dalam satu keluarga pun semakin sedikit. Saat ini dalam satu keluarga paling ada 2 sampai 3 anak saja.

Cara apapun yang dilakukan oleh manusia dalam berihtiar, sejatinya hanya Allah SWT yang mempunyai kekuasaan untuk mementukan jenis kelamin tiap mahluk yang di lahirkan kebumi. Manusia hanya berusaha, Tuhan yang menentukan.



Keterangan :

Centong : Alat untuk menyendok Nasi, jaman dulu biasa terbuat dari kayu, namun saat ini lebih banyak yang terbuat dari plastik

pernah dimuat di Kompasiana tanggal 8 juni 2011
Bekerja di sektor formal ataupun pekerjaan “normal” adalah dambaan banyak orang di negeri ini. Kerja kantoran ataupun kerja sebagai buruh tetap di pabrik-pabrik tentu lebih menjamin kepastian penghasilan. Tidak semua orang dapat bekerja di sektor formal ini. Selain karena terbatasnya lowongan kerja yang ada, tentu berhubungan juga dengan kemampuan seseorang. Kemampuan dan kesempatan tentu dua hal yang dibutuhkan untuk masuk ke sector kerja formal. Orang-orang yang tidak dapat masuk ke sektor ini akhirnya memilih bidang-bidang pekerjaan informal ataupun pekerjaan formal yang dihindari. Pekerjaan informal adalah pekerjaan-pekerjaan yang memang dapat dilakukan sendiri, sesuai dengan keinginan dan kemampuan diri. Ada juga pekerjaan formal yang memang di hindari karena kurang nya keberanian diri atau terasa kurang bergengsi. Diantara bidang pekerjaan ini ada beberapa pekerjaan yang bagi orang lain terasa aneh dan unik. Beberapa pekerjaan itu adalah ;

1. Perias Mayat

Tugasnya mendandani dan merapikan mayat, sebelum masuk ke peti. Mayat di mandikan dengan bersih, di pakaikan jas dan dasi untuk yang laki-laki, dan gaun untuk yang wanita. Wajah mayat di rias seperti akan menghadiri pesta. Untuk mayat-mayat yang rusak kadang kala harus di jahit dulu supaya terlihat tidak terlalu hancur. Profesi ini tentu saja menuntut keberanian yang tinggi dari pelakunya. Mereka biasanya bekerja di Rumah-rumah Duka dan rumah-rumah sakit yang menyediakan jasa perias mayat.

2. Pembuat Aksesories Pemakaman

Kematian sejatinya aalah terpisahnya roh dan raga. Di etnis Cina,mereka percaya adanya kehidupan di alam lain setelah kematian. Untuk itu roh perlu dibekali oleh barang-barang yang akan mereka gunakan di alam kubur sana. Diantara nya adalah Uang-uangan, Rumah-rumahan, pelayan, Mobil-mobilan, alat-alat rumah tangga seperti Televisi, Kulkas, Parabola, DVD player dan lain-lain. Semua keperluan ini di buat dari kertas dengan warna-warna yang indah dan meyerupai aslinya. Diperlukan kemampuan yang tinggi untuk membuat semua aksesoris pendukung pemakaman ini.

3. Pawang Hujan

Hujan yang turun akan membuat semua rencana acara pernikahan bisa terganggu. Untuk itu diperlukan orang yang sanggup menangkal datang nya hujan. Pawang Hujan adalah solusinya. Terlepas dari beanr atau tidaknya kesaktian mereka, nyatanya pawang hujan hampir selalu ada di acara-acara keramaian di negeri kita. Perlengkapan yang digunakan bisa bermacam-macam, dari mulai keris pusaka,tumbak, segenggam garam, terkadang bumbu dapur pun diikutsertakan. Metode dan mantra dari tiap pawang belum tentu sama. Soal turun atau tidaknya hujan tergantung nasib si empunya hajat. Seringkali pawang pun tak sanggup menahan laju hujan yang akan turun. Reputasi pawang akan naik bila memang hujan tidak jadi turun. Reputasi yang naik tentu saja akan di ikuti dengan naiknya tarif karena dianggap tinggi kesaktiannya.


pawang hujan



4. Tukang Jamu Khusus Hewan

Masuk angin, perut kembung, tidak nafsu makan dan badan pegal-pegal ternyata bukan monopoli manusia saja. Hewan-hewan ternak pun mengalaminya. Peluang ini yang di tangkap oleh para penjual jamu khusus hewan. Sepintas campuran jamu yang dibuat mirip dengan janu-jamu untuk manusia. Ternyata jamu juga efektif digunakan untuk mengobati sakit pada hewan-hewan ternak ini.

5. Tukang Pijat Sapi

Otot-otot yang kecetit, terkilir atau pegal-pegal sehabis bekerja keras seharusnya memang di pijat. Di dunia hewan, mereka juga mengharapkan pijatan. Di Yogyakarta, profesi sebagai pemijat Sapi ternyata lumayan laku. Diperlukan kemampuan khusus dalam bidang pijat sapi. Pengetahuan mengenai teknik pijat sampai tingkah laku sapi sangat dibutuhkan untuk menjalani profesi ini.

6. Penampung Sperma

Sapi-sapi di balai inseminasi buatan seperti yang ada di Lembang, Bandung merupakan sapi-sapi pilihan yang memang ditujukan untuk di tampung sperma (semen) nya. Disana ada karyawan yang khusus menampung sperma sapi. Petama-tama sapi akan di bawa ke tanah lapang kemudian di dekatkan ke dummy (hewan pemancing). Ketika sapi sudah naik kedua kakinya dan penis nya sudah keluar, maka petugas akan menarik dan memasukannya kedalam artificial vagina (AV). Sperma yang tertampung di botol yang ada didasar AV akan di bawa ke lab untuk diperiksa kualitasnya. Sperma yang memenuhi syarat akan diencerkan kemudian dimasukan kedalam straw. Straw ini kemudian dibekukan dan diedarkan keseluruh wilayah Indonesia.Keberanian menghadapi sapi yang berukuran besar, fisik yang prima dan pengetahuan mengenai tingkah laku sapi di butuhkan dalam bidang pekerjaan ini.


penampung sperma sapi




7. Inseminator

Petugas yang biasanya bekerja di dinas peternakan ini bertugas untuk mengawini sapi-sapi betina yang berahi. Berahi pada sapi betina hanya berlangsung 16-23 jam jam saja, Ketika peternak melaporkan kondisi sapi betina nya yang berahi, petugas akan segera datang ke lokasi. Sapi betina yang dinyatakan birahi bila sudah menujukan tanda 3B dalam bahasa sunda (Bereum,Bareuh, Baseuh) didaerah jawa disebut 3 A (Abang,Abuh,Anget). atau merah, bengkak dan basah bagian vagina nya. Bila vagina sapi sudah menunjukan kondisi ini, sapi akan segera di karantina. Petugas akan memasukan sperma sapi kedalam Gun Insemination. Setelah itu satu tangan dimasukan melalui anus untuk memegang cervix sedangkan tangan lainnya akan memasukan gun inseminasion yang berbentuk seperti suntikan besar. Melalui suntikan inilah sperma sapi yang telah dienerkan masuk kedalam tubuh betina. Setelah selesai, sapi betina akan terus di pantau sampai dinyatakan positif hamil. Petugas inseminator merupakan petugas terlatih dengan Surat Izin Menginseminsai (SIM) yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan.

Gambar Inseminasi Sapi







Sumber gambar dari google


Sapi dan kerbau sudah lama menjadi sahabat warga desa diseluruh Indonesia. Hewan bertubuh besar ini banyak sekali dimanfaatkan, baik daging maupun tenaga nya. Kedua hewan ini begitu dekat dengan kehidupan manusia, khususnya petani. Tenaga mereka di gunakan untuk berbagai keperluan, dari mulai menarik pedati sampai membajak sawah. Hubungan yang dekat diantara petani dan hewan besar ini membuat mereka saling membutuhkan. Petani merewat ternak, imbal baliknya ternak membantu meringankan pekerjaan mereka.


Bekerja di sektor pertanian bukanlah pekerjaan yang ringan. Petani harus bekerja dari pagi hingga siang hari malah kadang sampai sore hari. Untuk memulihkan kondisi fisik yang lelah setelah seharian bekerja, enaknya tentu saja di pijat. Di rumah,anak dan isteri petani siap membantu suami atau ayah mereka untuk di pijat. Lalu bagaimana dengan nasib sapi dan kerbau mereka yang juga kelelahan. Sebagai ternak pekerja, tenaga mereka juga terkuras. Otot-otot mereka juga bisa meresa capek, pegal dan kadang terkilir atau keseleo. Di daerah Bantul, Yogyakarta ada satu profesi yang unik, yaitu pemijat Hewan Ternak. Profesi ini tergolong unik kaena tidak mudah memijat sapi atau kerbau yang kelelahan. Pengetahuan mengenai urat dan kebiasaan hewan tentu menjadi prasyarat utama. Seorang pemijat bernama Abdul Rohman Siswomiarto (61 tahun), sangat terkenal di Bantul sebagai satu-satunya pemijat sapi.

Masyarakat desa sudah sangat percaya dengan kemampuannya dalam mengobati berbagai macam masalah kesehatan pada sapi. Jika di dunia manusia ada pengobatan alternatif, di dunia peternakan juga ada jenis pengobatan ini. Ketika sapi atau kerbau menampakan tanda-tanda kurang bersemangat, lesu dan tidak nafsu makan maka mereka akan segera memanggil pak Dul ini.

Setelah sapi di ikat kuat-kuat pada kandang, pak Abdulah atau pak Dul akan memeriksa seluruh bagian tubuh sapi. Diagnosa dilakukan untuk melihat apa penyakitnya. Kemudian dengan disertai doa-doa, pak Dul akan mulai memijat dari mulai punggung, kaki sampai ke bagian belakang sapi. Terakhir pak Dul akan menarik ekor sapi keras-keras. Lama pemijatan kurang lebih 30 menit. Setelah selesai di pijat, sapi kemudian dilumuri oleh ramuan tradisional. Campuran ramuan terdiri dari jahe, cabe rawit dan alkohol. Masuk angin, keseleo, otot pegal-pegal juga bisa menjangkiti hewan pekerja seperti sapi dan kerbau. Mereka juga butuh pijatan untuk merelaksasi otot-otot yang pegal.

Pengalaman nya selama puluhan tahun telah membuktikan kesaktian ilmu pengobatan nya. Kalau saja sapi,kerbau dan kuda ini bisa berbicara, mungkin mereka akan mengucapkan banyak terima kasih kepada sang pemijat ini. Tidak banyak orang yang berprofesi sebagai pemijat Sapi, Jika ada yang tertarik mungkin ini salah satu profesi yang bisa dilirik sebagai alternatif. Profesi pemijat manusia sudah banyak di seluruh dunia dengan berbagai macam teknik pijatnya. Pemijat sapi, rasanya inilah profesi yang paling Indonesia.

Sumber :

www.duniasapi.com

http://fornaslpumkm.wordpress.com

Namanya Rahman, orang di kampungku biasa memanggilnya maman oon. Sejak kecil maman memang mengalami keterlambatan perkembangan di bandingkan teman-teman sebaya nya. Secara fisik tidak ada yang cacat, hanya bicaranya saja sedikit gagap dan seringkali tidak nyambung dengan topik pembicaraan. Aktivitas yang disukainya adalah menyapu halaman rumah. Rumah siapa saja dia dengan senang hati akan menyapunya hingga bersih.

Tidak ada yang aneh kecuali bahw tingkat IQ nya yang jongkok alias Oon begitu sebutan disini. Pada umur 14 tahun dia sempat menghilang, terbawa oleh truk yang mengangkut pasir. Tiga tahun kemudian dia baru pulang ke kampung sini, setelah seorang tetanggaku menemukannya secara tidak sengaja. Rahman memang anak yang rajin sehingga untuk makan ada saja orang yang memberi nya. Selama 3 tahun menghilang ini dia ternyata tinggal di pangkalan truk, membantu supir-supir pengangkut pasir.

Sejak kepulangan nya ada sesuatu yang berbeda pada diri si maman ini. Dia senang sekali mendekati orang-orang gila perempuan. Jika dia bertemu dengan orang gila perempuan maka dia akan membawanya ke belakang rumahnya. Dibelakang rumah nya adalah kamar mandi dan kebun bambu yang cukup rimbun. Sebelumnya tidak pernah ada yang peduli dengan aktivitasnya, sampai suatu hari pak RT memergokinya sedang berbuat mesum di belakang rumahnya.


Orang gila wanita itu berusia kurang lebih 30 an tahun dengan rambut kusut dan kotor pakaiannya tampak lusuh dan tidak memakai celana dalam.Maman pun di sidang di halaman rumah pak RT. Wajahnya yang polos hanya senyum-senyum cengegesan, sedangkan orang gila perempuan nya hanya duduk diam saja. Warga bukan nya marah akhirnya malah tertawa melihat kelakuan nya. “Tadi.kamu lagi ngapain, sama dia? Tanya pak RT. Maman cengengesan, “ tadi ma m a en ku ku dddaan”. Jawab nya dengan gagap. Gerrr semua warga tertawa.”ngak boleh, maen kuda-kudaan lagi ya, dosa!! Bentak pak RT. Wajah maman terdiam sejenak, kemudian mengangguk-angguk entah mengerti atau tidak.

Sejak saat itu warga kampungku selalu waspada, kalau lihat maman bawa-bawa orang gila perempuan, langsung di usir, ngak boleh masuk kampung. Maman ternyata tak kekurangan akal, tidak bisa di belakang rumah, sekarang dia pindah ke pinggir sungai. Seorang penjual VCD memergokinya sedang berbuat mesum. Warga pun segera berkerumun menonton adegan ‘Ariel-Luna” jilid dua. Semua terpingkal-pingkal tertawa melihat kelakuan maman dan pasangan nya.

IQ yang rendah ternyata tidak berpengaruh terhadap tingginya libido. Kami semua baru sadar kalau maman yang dulu kecil itu sekarang sudah memasuki masa pubertas. Dia bukan lagi anak kecil yang hanya suka menyapu halaman. Dia juga butuh melampiaskan hasrat biologisnya. Tidak ada rasa malu dalam dirinya ketika akhirnya warga menariknya dari atas tubuh wanita itu. Pak RT pun bingung menanganinya. Orang gila perempuan segera di bawa ke panti social sedangkan si maman, entah bagaimana menyadarkan nya. Konsep dosa, zina, muhrim atau bukan tidak ada di otaknya. Dia hanya tahu ketika libido naik dia harus mencari wanita untuk melampiaskan nya.

Untunglah selama ini dia tidak pernah mengincar anak-anak kecil di kampung ku. Incaran nya hanya orang-orang gila perempuan yang ada di jalanan. Heran nya, semua orang gila yang dia ajak pergi mau saja menuruti kata-katanya. Mungkin Karena “frekuensi” nya sama, obrolan maman dengan orang-orang gila tersebut malah terlihat nyambung. . Meskipun begitu pengawasan melekat tetap diberlakukan kepada maman.Gerak-geriknya sekarang selalu di awasi oleh orang-orang di kampung ku


Siang itu, suasana di salah satu mall di depok cukup ramai. Aku sedang bergegas menuju salah satu toko buku disana, ketika seseorang memanggilku. Aku menoleh sesaat dan tersenyum melihat wajah seseorang disana, namanya aku hampir lupa tapi wajahnya masih kuingat. Diapun menghampiriku dan berbasa-basi sejenak sambil memperkenalkan seorang temannya yang tampak kemayu sekali untuk ukuran lelaki. Tak lama kamipun berpisah, dalam perjalanan aku tersenyum-senyum sendiri teringat peristiwa beberapa tahun lalu.

Saat itu kantor dalam keadaan sibuk, semua karyawan termasuk diriku sedang mengerjakan pekerjaan masing-masing. Ketika itu datanglah seorang karyawan baru, seorang lelaki berwajah macho dengan postur tubuh yang tinggi. Aku hanya melirik sekilas dan kembali ke pekerjaanku karena memang lelaki ini berbeda departemen dengan ku. Ketika dia melintas rekan-rekanku yang wanita berbisik-bisik sambil cekikikan. Seminggu setelah kejadian itu barulah aku tahu namanya ketika dia memprkenalkan diri di kantin perusahaan. Kamipun terlibat obrolan cukup panjang mengenai pekerjaan dan kegiatannya sehari-hari. Tiba-tiba dia bertanya,” Nu, cowok yang kemarin jalan sama kamu itu siapa namanya? Kenalin dong”, serunya. Aku tertawa, luh kayak mau kenalan sama cewek aja pake perantara segala, lu tanya aja sendiri.

Tiga hari setelah itu dia menitipkan surat, “tolong berikan ke temanmu si Budi itu” katanya. Akupun menyampaikan surat itu, sambil bertanya-tanya dalam hati surat apaan ya. Budi menceritakan isi surat itu keesokan harinya. Sebelum itu dia bertanya kepadaku,” nu ini surat dari si Tanto atau dari Rina? Ya dari Tanto kataku, emangnya kenapa? Gile ini surat cinta, nih lu liat aja. Aku pun membacanya, belum selesai membaca tawaku sudah meledak lebih dulu. ” Bud sepertinya mantra pelet yang lu baca kemarin salah sasaran, Rina yang lu tuju malah berbalik ke si Tanto”, seruku. “Sudahlah bud, cinta itu memang buta, tak memandang jenis kelamin, lu terima aja”, candaku.

Sambil tertawa-tawa kami pun membahas detil penampilan si Tanto ini. Baru kami sadari ada sesuatu yang aneh yang selama ini tidak kami perhatikan. Wajahnya memang macho, penampilan oke, tidak kemayu tapi kalau melihat celananya, kenapa di lipatan bawah celananya selalu ada gambar bunga-bunga, waktu itu aku sempat mau bertanya tapi rasanya tidak enak juga, takut dia tersinggung. Satu lagi kebiasaannya adalah selalu merangkulkan tangan kepundak bila sedang berjalan bersama rekan-rekan pria nya. Akupun sempat merasa tidak nyaman juga ketika dia merangkulkan tangan ke pundak ku waktu itu. Rasanya agak aneh saja cowok-cowok seusia kami berjalan sambil berangkulan. Tapi bukan peristiwa surat cinta ini yang membuat heboh seisi perusahaan.


Malam minggu itu Tanto menginap di rumah Mas Prapto, rekan kami juga tapi beda bagian. Piala Dunia saat itu memang sedang ramai-ramainya, terkadang kami memang nonton bareng bila sedang ada pertandingan yang besar. Mas Prapto tinggal bersama isteri dan seorang anaknya yang masih kecil di sebuah perumahan. Hujan yang turun di sore harinya membuat malam semakin dingin. Mas Prapto sebenarnya sangat lelah hari ini karena memang kantor sedang sibuk-sibuknya tapi dia merasa tidak enak kalau menolak kedatangan Tanto yang berniat menginap dan nonton TV di rumahnya.

Malam semakin larut, Tanto dan mas Prapto nonton TV di ruang tamu, sementara isteri dan anaknya tidur di kamar.Mas Prapto pun akhirnya tertidur pulas di tengah pertandingan bola yang sedang mereka tonton. Ditengah tidur nya itulah dia mendengar teriakan histeris dari isterinya,” …….Hei kamu ngapain, kamu lagi ngapaian, ……Mas bangun, …..bangun!! Isteri mas Prapto sangat kaget sampai tidak bisa berkata-kata, wajahnya pucat pasi, yang dilihatnya saat itu adalah Kain sarung yang dipakai suaminya sudah melorot dan “Burung” suaminya pun sudah keluar dari sangkarnya. Dan yang membuatnya pucat pasi adalah “burung’ suaminya sedang di pegang-pegang dan dijilati oleh lelaki lain, sementara mas Prapto nya masih tertidur.

Dalam kepanikannya Tanto segera melarikan diri,keluar dari rumah,melesat bagaikan maling dimalam buta. Mas Prapto yang masih dalam kondisi linglung karena baru bangun dari tidur lelapnya hanya terbengong bengong melihat kondisi “burungnya” yang tampak masih basah mengkilap seperti habis dimandikan. Isterinya menangis histeris, entah apa yang ditangisi. Padahal “Burung” suaminya dalam kondisi utuh,sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun.

Cerita Mas Prapto inilah yang kemudian mengegerkan seisi Perusahaan, sampai-sampai bos besar memanggilnya untuk menceritakan kronologis peristiwa yang sesungguhnya. Bos besar pun tertawa terbahak-bahak. Baru kali ini kulihat bos dapat tertawa selepas itu di hadapan kami. Ditengah situasi stress yang sedang kami hadapi, inilah sedikit hiburan yang kami dapat dari peristiwa itu. Sejak saat itu Tanto pun menghilang, tidak pernah muncul di kantor, rumah kontrakannya pun di tinggalkan.

Siang yang terik berpadu dengan angin yang sepoi-sepoi menina bobokan ku dalam lamunan. Suara-suara angkot yang lalu lalang tidak dapat membuyarkan lamunanku. Dibangku taman ini sedang kurajut kembali sejuta kenangan indah bersamamu. Kukumpulkan potongan-potongan puzzle kenangan yang pernah kita ukir lima belas tahun yang lalu.

Senin siang sepulang dari Kampus jatinangor,

“ coba kulihat telapak tangan mu”, sambil menarik tangan ku ke tangannya. Aku kemarin baru saja mempelajari cara membaca garis tangan”,ujarnya. Aku hanya tertawa “, Garis tangan kayak aku ini garis tangan orang paling bahagia di dunia”, kataku. Dengan serius dia memperhatikan garis-garis tangan di telapak kiri ku, wajahnya mengernyit, ehhm “ melihat garis tangan kamu, kamu akan jadi orang yang sukses meskipun jalannya berliku, tapi untuk asmara tampaknya kamu kurang beruntung. Akan ada badai besar dalam perkawinan sehingga kamu mungkin baru akan menemukan kebahagiaan pada perkawinan yang kedua ataua ketiga”, mimiknya terlihat sangat serius.

“ ha ha ha bu dukun kamu rubah dong ramalan itu, yang akan menjadi istri pertama dan terakhirku kan kamu. Dia hanya terdiam sambil berusaha mencari garis-garis lain yang mungkin terlewatkan olehnya. Merunut beberpa kali garis-garis tangan yang ada pada tanganku. Dia hanya berucap, “ ini kan hanya ramalan bisa benar atau tidak,semua tergantung Allah SWT. Ada sedikit gurat kecewa pada rona wajah nya, kemudian termenung sesaat entah apa yang dipikirkan.


Jumat Siang setelah Sholat Jumat

Menyeruak diantara kerumunan mahasiswa berbagai jurusan yang baru bubaran sholat Jumat. Cafeteria kampus disamping perpustakaan tampak sudah penuh berjejal, mahaisiswa-mahasiswa yang lapar. Jam makan siang di hari jumat memang selalu seperti ini. Aku bergegas menuju perpustakaan, di deratan kursi-kursi panjang yang ada disana. Seulas senyum sudah kulihat dari jauh, tangan nya melambai kearah ku. Sebungkus gorangan dan teh botol sudah disiapkannya untuk ku, sambil mengunyah gorengan ku bilang, “ kita makan di merdeka aja ya, sambil cari buku di gramed, disini rame banget”.

Gramedia

Warna-warna ceria menyambut kami, “pesta diskon semua buku “, demikan pamflet yang tertempel di pintu masuk. Membaca novel adalah kegemaran kami berdua,Jhon Grisham dan Sydney Sheldon, adalah penulis favorit kami. Di satu sudut mataku tertuju pada satu buku berwarna merah berjudul “fengshui”. Penasaran akupun mulai membaca-baca isinya. Akupun berbisik memanggil namanya, ada banyak hal menarik pada buku ini. Shio Kerbau berbintang pisces digambarkan dengan sangat pas buat diriku demikian pula untuk dirinya, shio tikus berbintang libra.

Ada satu alinea yang masih ku ingat sampai saat ini, orang bershio kerbau pisces sangat cocok dengan Shio tikus Libra, baik sebagai rekan bisnis maupun sebagai pasangan hidup. Tapi di alinea lain ada tulisan, orang bershio kerbau adalah orang yang tabah dan tahan banting, walaupun seringkali dikhianati oleh pasangan hidupnya. Saat itu aku menatap wajahnya, dan berkata,”apakah kamu akan menghianatiku? Dia hanya tertawa tertahan, “ya mungkin saja, kita kan ngak pernah tahu kejadian yang akan datang”, sahutnya sambil tertawa . Dibutuhkan lebih banyak pengorbanan, waktu, uang dan perasaan bagi orang bershio kerbau untuk mendapatkan cinta seorang wanita, demikian kata penutup dari paragraph dibuku itu.

Banyak waktu yang kemudian kami habiska berdua, meretas jalan kebahagiaan menuju perkawinan. Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar, meskipun pada akhirnya takdir berkata lain. Slalu berharap dan terus berharap ada rencana Tuhan yang lain untuk ku.

Entah kebetulan saja atau memang kehebatan para ahli ramal, banyak hal yang kebetulan terbukti pada akhir nya.

Pohon waru dan deretan pohon flamboyan yang rindang di depan perpustakaan kampus jalan Dipati ukur, Bandung. adalah saksi bisu kisah-kisah cinta yang pernah ada. Disini di kampus ini, kenangan indah itu pernah bersemi. Duduk disini mencoba merasakan suasana beberapa tahun yang lalu, Tapi hanya kekosongan yang ku dapat, pohon yang sama tapi dengan suasana yang tentu jauh bebeda.

Titik air hujan menyadarkanku dari lamunan panjang tentang dirimu. Akan terus kucari dirimu dalam raga yang lain. Terima kasih untuk semua manis dan cinta yang pernah ada meskipun harus pahit di penghujung kisahnya.

“Menatap wajah purnama yang bulat sempurna sambil memetik dawai gitar yang mulai lapuk dimakan usia. Akankah dirimu pun sedang menatap bulan yang sama. Bulan yang dulu sering kita pandangi bersama, diantara tawa ceria para penjaja. Duduk bersama Diantara undakan tangga, merajut cerita yang rasanya tak pernah berujung. Tentang mimpi-mimpi yang coba kita raih dalam balutan cinta yang menggelora”


Ditengah malam yang mulai membisu, diselingi denting gitar dari jari-jariku yang mengalirkan segenap kenangan tentang dirimu. Lelaki bodoh ini tak juga percaya dengan takdir yang telah di gariskan Ilahi. “Lima belas tahun sudah lebih dari cukup bung. Sampai kapan kau akan tenggelam dalam kenangan, sementara yang sedang kau kenang pun saat ini mungkin sudah tidak mengingat mu lagi”, begitu bisikan hati yang selalu ku dengar.

Bukan Cuma kenangan buruk itu yang menjadi alasan ketakutanku untuk memulai lagi. Aku sudah lelah untuk memulai kembali. Malas melewati fase-fase hubungan, yang sudah pasti di selingi marah, sedih dan bahagia. Bersikap penuh kepalsuan demi untuk kebahagiaan pasangan. Mencoba tersenyum meskipun pahit, tertawa meskipun tidak lucu, setuju meskipun dalam hati menolak. Aku tidak akan melakukan hal-hal bodoh seperti itu lagi. Aku lebih suka tenggelam dalam kesendirian, mencoba menghibur diri mencari pembenaran atas nasib yang telah di gariskan. Berharap dan selalu berharap ada rencana lain dari Nya yang lebih elegan tanpa perlu membodohi diri sendiri dan memalsukan sikap.

Rasanya baru kemarin, ketika mimpi itu kita mulai. Uluran jari kelingking mu saat itu, laksana tali yang kau berikan kepadaku untuk menarik ku masuk kedalam dunia mu.Dunia penuh dengan mimpi-mimpi besar, tentang kejayaan hidup, konsumerisme dan hedonisme. Aku, seorang lelaki introvert yang tidak mempunyai visi yang jelas tentang hidup selain menjalani nya seperti air mengalir. Mendengarkan dengan takjub semua master plan hidup mu. Tentang pilihan hidup. pilihan karir yang akan kau lalui. Road map yang sudah sedemikian detil akan kau jalani. Akupun semakin tertunduk, betapa aku lelaki sederhana yang tidak punya keberanian untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit seperti mu.

Teringat sebait puisi kahlil Gibran yang dulu sering ku baca

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”

Sesederhana itukah cinta kami, cintaku atau cintamu padaku,……………………… rasanya tidak.


Aku terhenyak ketika kau berkata, “ Bagaimana dengan rencana hidup mu? Dan mungkin juga hidup kita? Aku terdiam sejenak, ingin rasanya berbohong untuk menyamakan diri dengan mimpimu, tapi akhirnya aku berkata, “ aku hanya ingin punya istri anak dan sebuah toko, yang bisa menghidupi kehidupan kami, jawab ku perlahan.

“he he, cita-cita kok sederhana banget sih, buat dong rencana yang lebih besar, punya pabrik atau perusahaan kek, sahut mu sengit. Lalu dengan sangat bersemangat kamu mem “brain wash” ku tentang visi-visi kehidupan. Betapa uang bisa membeli semua yang kita mau, untuk bahagia jadilah orang kaya. Meskipun terasa naïf karena yang kau pacari pun hanya lelaki miskin dengan cita-cita yang sederhana.

Kau tularkan semangat hidupmu, membakar hari-hari ku selanjutnya. Perlahan tapi pasti kau rubah diriku seperti yang kau mau. Merubah penampilan ku yang kucel menjadi kinclong, merubah bauku dari asem menjadi woody & Sparkling, kau menulariku hobi mambaca mu, mencekokiku dengan Sydney Sheldon, Jhon grisham, Tetsuko Kuroyonagi, Clara ng,sampai dengan Mira W. Kutinggalkan Kho Ping Ho, Wiro Sableng, Tintin, Trigan, komik-komik wayang RA.Kosasih dan komik silat karya Djair dan Ganesh Th. Kau juga menulikan telingaku dari Gun N Roses, Metalica, dan Sepultura,kau beri aku David Foster, Mariah Carey, Richard Clayderman dan Jhon Denver. Demi cinta ku pada mu semua itu rela ku lakukan termasuk juga ketika kau meracuniku dengan sambal terasi dan ketimun yang tidak aku suka

Rasanya jauh sekali langkah yang telah aku tempuh untuk menyamakan langkah dengan mu. Bertahun-tahun terkuras tenaga, pikiran dan perasaan untuk mengejar langkah-langkah besar mu. Ketika aku berhasil mensejajarkan langkah ku, kau malah berpaling pergi. Rasa ku terkapar dalam kelelahan yang amat sangat, terlalu malas untuk kembali memulai sebuah hubungan baru, meskipun kesempatan kedua pasti selalu ada untuk orang yang mau berusaha. Berharap jejak mu dalam hatiku segera terhapus, seperti hujan menghapus debu diatas dedaunan. Terima kasih untuk pencerahan yang telah kau berikan, tapi aku sudah benar -benar lelah mengejar mu………..


Pernah dimuat di kompasiana tgl 28 maret 2011