Rabu, 22 Desember 2010

SEMPAT MEMILIKI
Mengapa kita bertemu
bila akhirnya dipisahkan
mengapa kita berjumpa
tapi akhirnya dijauhkan
kau bilang hatimu aku
nyatanya bukan untuk aku

bintang dilangit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu
andaikan engkau disini
andai kau tetap denganku

aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu

bintang dilangit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu
andaikan engkau disini
andai kau tetap denganku


aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
kau cintaku meski aku
bukan dibenakmu lagi
dan kuberuntung sempat memilikimu

Cinta Tumbuh Dimana Saja
Di malam yang dingin ini, suara air hujan masih terdengar di atas atap kamar ku Lagu Yovie&Nuno yang kudengar lamat-lamat dari radio di kamarku, tiba-tiba saja mengingatkan aku pada dirinya.. Di balik selimut tebal, kilas balik itu mulai muncul dalam ingatan bawah sadar ku. Kisah kasih yang harus kandas di awal-awal tahun kami menempuh hidup baru. Tidak pernah menyangka akan terjadi seperti ini, setelah begitu banyak waktu kami habiskan untuk mengerti, mamahami dan menyayangi. Enam tahun rasanya bukanlah waktu yang sebentar untuk saling menyatukan chemistry kami, menjalani masa-masa pacaran yang indah.

Desa Sukawening adalah awalnya, kami dipertemukan oleh program KKN (kuliah Kerja Nyata). Ada Sekitar 10 fakultas yang berbeda dari tiap grup mahaiswa yg disebar di wilayah sekitar Jawa Barat. Selama 2 bulan lebih kami hidup didesa yang sepi, diselatan Bandung. Dari obrolan dan aktivitas kami sehari-hari itu, mulai munculah benih-benih cinta di hati ini. Menjelang KKN berakhir, hatiku makin resah karena rasanya sulit bagi kami bersama lagi, mengingat aku di jatinangor dan dia di Bandung. Diakhir-akhir masa itu perasaan kami rasanya sudah semakain dekat. Teman-temanku yang lain sering menyindir kami untuk saling mengungkapkan saja perasan kami itu.




Ketika tiba saatnya KKN berakhir, kuantar dia ke tempat kos nya, dalam perjalanan aku mencari akal bagaimana caranya aku bisa bertemu lagi dengan dirinya. Sampai di tempat kos nya aku putuskan untuk menitipkan ransel ku dengan alasan terlalu ribet untuk membawanya ke Jatinangor.

Esok harinya, akupun kembali lagi ketempat kosnya, di jalan caladi, dalam perjalanan aku di hinggapi perasaan gugup, apa yang harus aku katakan untuk menyatakan perasaanku padanya. Jam 9 pagi akhirnya aku sampai di tempat kos nya, setelah mengobrol sebentar, dengan sangat kaku dan sangat tidak romantis, aku menyatakan perasaanku padanya. Dalam hatinya mungkin ia tertawa melihat kekakuan ku saat itu. Dia menatap ku lama dan kemudian tersenyum dan hanya mengatakan, “beri aku waktu untuk memikirkannya, nanti tiba saatnya akan ku katakana jawabannya’. Meskipun belum tentu diterima, rasanya sudah plong, perasaan ini sudah lebih baik rasanya.


Satu minggu setelah itu aku kembali bertemu dengannya setelah aku ke kampus di Jl. Dipati ukur untuk membayar SPP semester ini..Aku kembali mampir ke tempat kos nya, hanya sekedar untuk main saja. Siang itu dia mengajak ku makan siang di rumah makan sari bundo di belakang kampus, dalam perjalanan ia tiba-tiba mengatakan, “ nu, yang waktu itu kamu tanyakan……………ehmmm, tiba-tiba dia menjulurkan jari kelingkingnya, “ deal”, begitu katanya sambil tersenyum, aku pun menjulurkan jari kelingking ku, sambil tertawa. Ada perasaan bahagia yang membuncah saat itu, kenangan makan siang yang indah, hari itu aku patri dalam hatiku, 15 September 1994.

Masa pacaran yang indah
Hari-hari berikutnya, mulailah kami mencoba untuk saling memahami dan meyatukan hati kami. Banyak sekali perbedaan dalam cara pandang kami terhadap sesuatu. Aku yang inferior, jarang sekali mau ikut dalam kegiatan-kegiatan kampus atau senat, sebaliknya dia adalah aktivis kampus dengan jadwal kegiatan yang padat. Rapat senat, rapat jurusan, kegiatan ini itu yang benar-benar menghabiskan waktu. Aku pulang kuliah paling senang ya tidur siang, rasanya malas ikut kegiatan senat yang aku pikir ngak ada gunanya itu.
Begitu banyak perbedaan itu, tapi perlahan-lahan kami saling memahami karakter masing-masing, konflik-konflik kecil sering terjadi tapi kami selalu berhasil melaluinya. Ditahun kedua kami sudah benar-benar saling mengerti dan yakin bahwa hubungan kami bukanlah cinta sesaat seperti anggapan orang saat itu. CinLok atau apalah namanya memang sering melekat pada orang-orang yang dipertemukan dalam suatu lokasi kegiatan tertentu seperti kami ini.. Tapi kami membuktikan bahwa cinta memang telah menyatukan kami berdua.
Hari-hari indah kami lalui bersama, menikmati suasana Bandung dengan cara yang begitu indah. Makan ayam bakar di monument perjuangan jawa barat, menikmati lasagna dan Black pepper steak di warung tenda belakang gedung sate. Nonton di studio 21, Bandung Indah Plaza, makan soto ayam dan kue sus di merdeka. Menikmati suasana banceuy, dengan deretan pedagang makanan di sore hari. Alun-alun bandung seperti tidak ada habisnya kami jelajahi, makan di Hero lantai 3, kami selalu duduk di dekat jendela,karena kami ingin menikmati pemandangan alun-alun dari atas sini.


Menikmati gairah masa muda yang menggebu-gebu, tidak membuat kami lupa diri. Cinta yang begitu besar membuat aku selalu berusaha menjaga hubungan kami menjadi sebuah hubungan yang sehat, saling menjaga dan membatasi diri, meskipun kadang sulit. Ditengah begitu banyak kebebasan yang kami dapat sebagai anak kost yang jauh dari orang tua,Alhamdulilah kami dapat melalui itu semua. Tidak ada penghalang dalam hubungan kami, kedua orang tua saling merestui, kakak adik dan semua keluargaku dan keluarganya mendukung hubungan kami.Sampai disini kisah hubungan ku dengannya serasa demikian sempurna.


Akhir dari kebahagian

Setelah lebih dari 6 tahun menikmti masa-masa indah berpacaran, akupun mengajaknya menikah tapi selalu di tolaknya. Ketika itu Dia sudah bekerja di Bogor sedangkan aku bekerja di Cibinong, jarak yang dekat sebenarnya, tapi entah mengapa rasanya dia mulai mengambil jarak denganku. Kami sudah semakin jarang bertemu, alarm bahaya dalam hubunganku dengannya sebenarnya sudah dimulai dari sini. Dalam lingkungan kerjanya mungkin banyak sekali orang-orang yang jauh lebih segalanya dariku. Lingkungan baru yang mungkin jauh lebih menarik baginya. Hilang sudah tatapan matanya yang penuh cinta, tapi aku tidak mau menyerah kalah. Dengan segala kenekatan akhirnya aku lamar dia langsung ke orang tuanya. Mereka semua setuju, mengingat hubunganku dengannya yang sudah cukup lama.


Dalam hatinya mungkin sekali dia sangat tidak setuju dengan pernikahan ini. Pernikahan yang sejatinya adalah memulai hidup baru dengan kebahagiaan menjadi awal dari ketidakbahagiaan hubungan kami. Aku serasa menikahi seorang wanita yang tidak kukenal, begitu asing, tak ada lagi tatapan cinta dimatanya, semua terasa hambar dihari-hari yang kulalui setelahnya. Pernikahan yang mungkin baginya adalah sebuah keterpaksaan, maka cintakupun seperti betepuk sebelah tangan. Di depan orang banyak , kami layaknya pasangan yang sangat berbahagia, tapi dalam hatiku selalu bertanya-tanya, mau dibawa kemana biduk rumah tangga kami ini. Sejak awal pernikahan, tampaknya dia memang hanya ingin menikah untuk sementara saja, sekedar membahagiakan orang-orang di lingkungan keluargaku dan keluarganya.


Menjalani rutinitas yang benar-benar membuatku tidak tahu lagi harus memulai darimana untuk mengembalikan cintanya. Hingga suatu saat dia mengatakan, “ aku sudah tidak mencintai mu lagi, ada baiknya kita berpisah saja,” Aku kaget mendengarnya. What happen with you honey, sudah hilangkah semua chemistry yang kita bangun selama ini?, hatiku sangat kalut dan sedih mendengarnya. Ku memohon padanya untuk kembali bersama, apapun caranya aku ingin mengembalikan rasa cinta itu, apapun akan kulakukan. Dia bergeming, perpisahan adalah jalan terbaik katanya dengan mantap. Tak tahu aku apa jalan pikirannya, yang jelas saat itu dengan begitu tenang dan dingin ia mengatakan semua itu. Aku sudah tidak mengenali lagi dirinya, siapa yang telah mencuci otaknya, seakan ada orang lain dalam raga yang telah ku kenal selama bertahun-tahun ini.


Selaksa doa ku panjatkan dalam doa-doa tahajud ku, tangisan dan ratapanku diatas sajadah, tak bisa menggoyahkan takdir yang telah di gariskan Nya. Kami pun berpisah, meninggalkan luka yang dalam di dalam hatiku. Mengapa harus ada kata jatuh didepan kata cinta, apakah cinta erat kaitannya dengan rasa sakit Mengapa harus ada kata mati di belakang kata cinta, apakah cinta memang harus selalu berakhir dengan kesedihan. Sebuah ungkapan yang kubaca di sebuah buku rasanya sangat pas menggambarkan kegelisahan dan pertanyaan besar dalam hatiku akan makna cinta yang kurasakan pada saat itu. Cinta matiku padanya benar-benar telah menorehkan kesedihan yang dalam hingga saat ini. Kisah cinta yang dimulai dengan manis sayangnya harus pahit diujung kisahnya. Sayang sekali tidak berakhir seperti Dongeng-dongeng HC Anderson yang selalu berakhir bahagia.


Biarlah waktu yang akan menghapus semua duka itu, aku hanya ingin mengenang saat-saat indah yang pernah kita lalui bersama. Momen-momen penuh kenangan yang tidak akan pernah aku hapus dalam memoriku. Mengubur dalam-dalam semua perselisihan, memaafkan dan melupakan hal-hal buruk.Meskipun aku hancur dan terluka dan saat ini tidak ada dibenakmu lagi. Mohon maaf atas segala kesalahan,kekhilafan dan kealpaanku memberimu kehidupan yang layak.Terima kasih banyak ku ucapkan padamu yang pernah sudi hadir dalam relung hatiku, atas segala perhatian,cinta, doa dan segala bentuk pengorbanan. Semoga kamu bahagia saat ini bersama keluargamu dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Seperti juga kata Yovie & Nuno, dalam hatiku aku hanya ingin bilang, “ Beruntung nya aku sempat memilikimuu……..”

0 komentar :

Posting Komentar