Sabtu, 11 Juni 2011



Sapi dan kerbau sudah lama menjadi sahabat warga desa diseluruh Indonesia. Hewan bertubuh besar ini banyak sekali dimanfaatkan, baik daging maupun tenaga nya. Kedua hewan ini begitu dekat dengan kehidupan manusia, khususnya petani. Tenaga mereka di gunakan untuk berbagai keperluan, dari mulai menarik pedati sampai membajak sawah. Hubungan yang dekat diantara petani dan hewan besar ini membuat mereka saling membutuhkan. Petani merewat ternak, imbal baliknya ternak membantu meringankan pekerjaan mereka.


Bekerja di sektor pertanian bukanlah pekerjaan yang ringan. Petani harus bekerja dari pagi hingga siang hari malah kadang sampai sore hari. Untuk memulihkan kondisi fisik yang lelah setelah seharian bekerja, enaknya tentu saja di pijat. Di rumah,anak dan isteri petani siap membantu suami atau ayah mereka untuk di pijat. Lalu bagaimana dengan nasib sapi dan kerbau mereka yang juga kelelahan. Sebagai ternak pekerja, tenaga mereka juga terkuras. Otot-otot mereka juga bisa meresa capek, pegal dan kadang terkilir atau keseleo. Di daerah Bantul, Yogyakarta ada satu profesi yang unik, yaitu pemijat Hewan Ternak. Profesi ini tergolong unik kaena tidak mudah memijat sapi atau kerbau yang kelelahan. Pengetahuan mengenai urat dan kebiasaan hewan tentu menjadi prasyarat utama. Seorang pemijat bernama Abdul Rohman Siswomiarto (61 tahun), sangat terkenal di Bantul sebagai satu-satunya pemijat sapi.

Masyarakat desa sudah sangat percaya dengan kemampuannya dalam mengobati berbagai macam masalah kesehatan pada sapi. Jika di dunia manusia ada pengobatan alternatif, di dunia peternakan juga ada jenis pengobatan ini. Ketika sapi atau kerbau menampakan tanda-tanda kurang bersemangat, lesu dan tidak nafsu makan maka mereka akan segera memanggil pak Dul ini.

Setelah sapi di ikat kuat-kuat pada kandang, pak Abdulah atau pak Dul akan memeriksa seluruh bagian tubuh sapi. Diagnosa dilakukan untuk melihat apa penyakitnya. Kemudian dengan disertai doa-doa, pak Dul akan mulai memijat dari mulai punggung, kaki sampai ke bagian belakang sapi. Terakhir pak Dul akan menarik ekor sapi keras-keras. Lama pemijatan kurang lebih 30 menit. Setelah selesai di pijat, sapi kemudian dilumuri oleh ramuan tradisional. Campuran ramuan terdiri dari jahe, cabe rawit dan alkohol. Masuk angin, keseleo, otot pegal-pegal juga bisa menjangkiti hewan pekerja seperti sapi dan kerbau. Mereka juga butuh pijatan untuk merelaksasi otot-otot yang pegal.

Pengalaman nya selama puluhan tahun telah membuktikan kesaktian ilmu pengobatan nya. Kalau saja sapi,kerbau dan kuda ini bisa berbicara, mungkin mereka akan mengucapkan banyak terima kasih kepada sang pemijat ini. Tidak banyak orang yang berprofesi sebagai pemijat Sapi, Jika ada yang tertarik mungkin ini salah satu profesi yang bisa dilirik sebagai alternatif. Profesi pemijat manusia sudah banyak di seluruh dunia dengan berbagai macam teknik pijatnya. Pemijat sapi, rasanya inilah profesi yang paling Indonesia.

Sumber :

www.duniasapi.com

http://fornaslpumkm.wordpress.com

0 komentar :

Posting Komentar